Sejarah BP Batam: 53 Tahun Bangun Pulau Batam Jadi Sasaran Investasi

Sedang Trending 3 jam yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengusahaan (BP) Batam adalah lembaga pemerintah pusat nan bekerja dan mempunyai kewenangan mengelola, mengembangkan, dan membangun area di Kota Batam.

Pada 1971, pemerintah pusat mempercayakan pembangunan Batam kepada Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam alias nan kemudian disebut Otorita Batam. Otorita Batam merupakan awal mula kelahiran BP Batam, nan diputuskan melalui Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 1971.

Ketua Otorita Batam nan pertama adalah Ibnu Sutowo, ditunjuk pada 26 Oktober 1971. Tanggal itu pula nan sekarang menjadi peringatan hari ulang tahun BP Batam alias nan sekarang disebut sebagai Hari Bakti BP Batam. BP Batam pun mulai membangun Pulau Batam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun 1971-9176, adalah periode persiapan. Pada 1976-1978, J.B Sumarlin memimpin di Periode Konsolidasi. Lalu, berganti B.J. Habibie pada 1978-1998 sebagai Periode Pembangunan Prasarana dan Penanaman Modal.

Di bawah kepemimpinan Habibie, pertumbuhan ekonomi dan prasarana Batam berkembang pesat. Batam mulai dikenal sebagai area tujuan investasi dan perdagangan internasional.

Ketua Otorita Batam kembali berganti, kali ini dipegang oleh J.E. Habibie nan memimpin selama empat bulan di tahun 1998 dan dilanjutkan oleh Ismeth Abdullah nan memimpin pada 1998-2005. Ismeth melanjutkan pembangunan Habibie, dengan berfokus pada kesejahteraan rakyat dan perbaikan suasana investasi.

Peran Ketua Otorita Batam lampau dilanjutkan oleh Mustofa Wijaya (2005-2016) nan banyak berfokus terhadap peningkatan sarana dan prasarana, penanaman modal, hingga kualitas lingkungan hidup.

Kepemimpinan BP Batam kemudian dipercayakan kepada Hatanto Reksodipoetro pada 2016-2017. Di era ini, keahlian Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam meningkat drastis, sampai menjadi area dengan daya saing internasional nan diperhitungkan oleh dunia.

Pada 2017-2019, BP Batam mengadakan reformasi dan peningkatan keahlian dalam perwujudan Batam nan maju, berkeadilan, dan berkelanjutan. Kursi Kepala BP Batam selanjutnya diisi oleh Edi Putra Irawadi pada 2019 nan menyelesaikan transisi reformasi.

Dari sana, bangku Kepala BP Batam beranjak ke Muhammad Rudi nan memimpin sampai saat ini. Bersama Wakil Kepala, Purwiyanto beserta empat Anggota Bidang, ialah Alexander Zulkarnain, Enoh Suharto Pranoto, Sudirman Saad, dan Wan Darussalam, Muhammad Rudi memprioritaskan sektor infrastruktur, nan terbukti meningkatkan konektivitas sekaligus mendorong kemajuan ekonomi di Batam.

Pengembangan jalan-jalan protokol, kehadiran Fly Over Laluan Madani dan pembangunan Fly Over Lela Bahari, pembangunan Pelabuhan Batu Ampar serta Bandara Internasional Hang Nadim, hingga pengadaan Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City menjadi rekam jejak kesuksesan BP Batam membangun dan memajukan Kota Batam.

Peran BP Batam juga secara signifikan berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi Batam nan terdongkrak tinggi hinga 7,04 persen pada tahun 2023. Angka itu apalagi lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau sebesar 5,20 persen maupun skala nasional sebesar 5,05 persen.

Dalam perjalanannya, BP Batam telah memberi kontribusi besar bagi Indonesia. Kini, 26 Oktober setiap tahun menjadi peringatan perjuangan dan kesungguhan para pendiri instasi dalam membangun Batam, menjadikannya sebagai area tujuan investasi dunia nan terkemuka.

(rir/rir)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com