Rebut Perunggu Olimpiade Paris 2024, Gregoria Ungkap Ambisi di BWF World Tour

Liputan6.com, Jakarta - Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung berambisi merebut gelar juara di sisa BWF World Tour 2024 usai mengantongi lencana perunggu Olimpiade Paris.

“Aku bakal konsentrasi ke world tour tahun ini, lantaran ada beberapa world tour nan kudu dilalui hingga akhir tahun, dan saya berkeinginan untuk mendapatkan gelar juara,” kata Gregoria pada bertemu pers daring oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia).

Bagi tunggal putri ranking delapan bumi itu, pengalaman mengikuti Olimpiade 2024 merupakan tempat baginya untuk belajar dari banyak pemain hebat. Hal itu pun menjadi amunisi tambahan untuk terus berproses dan mengembangkan diri sebagai seorang atlet.

“Seluruh pemain di Olimpiade adalah pemain-pemain dahsyat di negaranya masing-masing dengan semangat juang nan tinggi,” kata Gregoria.

“Misalnya Carolina Marin nan berjuang untuk bermain (saat kesakitan dan cedera), tapi memang pada akhirnya tidak bisa dipaksakan,” sambungnya.

Saat disinggung mengenai momen spesial selama rangkaian Olimpiade Paris 2024, Gregoria menyebut pertandingan melawan Kim Ga-eun (Korea Selatan) di babak 16 besar.

“Saat itu cukup tegang dan gim ketiga sangat ketat. Setelah (menang), saya merasa lega lantaran merasa tidak sendiri di arena, banyak nan merayakan (kemenanganku) dan mengibarkan bendera Indonesia. Itu nan membikin saya semangat mainnya,” kata Gregoria.

“Aku juga mencoba rileks, menyemangati diri sendiri, mencoba bernapas, teriak, dan memberikan afirmasi positif ketika kehilangan poin,” ujarnya menambahkan.

Walaupun menjadi satu-satunya peraih lencana bagi bagian bulu tangkis, juara bumi junior itu tidak lupa mengapresiasi rekan-rekan satu timnya nan mempersiapkan diri dengan baik.

“Secara hasil memang disayangkan. Tapi jika memandang persiapannya, kakak-kakak senior itu luar biasa latihannya. Semua sektor juga persiapannya sangat baik. Cuma mungkin ada faktor-faktor seperti ketegangan nan kudu mereka lawan. Apresiasi buat semuanya,” ujar Gregoria.

Di sisi lain, pembimbing tunggal putri Indonesia Herli Djaenudin berambisi Gregoria bisa mempertahankan semangat setelah mencapai prestasi ini.

“Gregoria adalah pemain nan tekniknya bagus. Fisiknya pun sudah jauh meningkat dibanding sebelumnya. Mentalitas juga, dalam beberapa pertandingan, di poin-poin kritis bisa dia diatasi,” kata Herli.