Ratcliffe Siapkan Konsekuensi Berat untuk Pemain Manchester United setelah Hancur Lebur Musim 2023/2024

Liputan6.com, Jakarta- Manchester United hancur lebur di musim 2023/2024. Mereka dipastikan tidak bakal bisa ikut kejuaraan Eropa musim depan, baik Liga Champions maupun Liga Europa. Ada konsenkuensi besar nan bakal diterima para pemain akibat kegagalan tersebut.

MU di musim panas 2023/2024 kudu puas finis di posisi delapan dengan koleksi 60 poin. Mereka sebelumnya juga jadi ahli kunci di fase grup Liga Champions 2023/2024 lantaran kalah saing dengan Bayern Munchen, Galatasaray dan FC Kopenhagen.

Keterpurukan MU di musim 2023/2024 ini membikin para pemainnya bakal menerima akibat berat dari penanammodal baru Sir Jim Ratcliffe pada musim mendatang.

Menurut laporan The Sun pada pertengahan Mei 2024 ini, para pemain di skuad utama MU bakal menghadapi pemotongan penghasilan besar senilai 25 persen musim depan akibat Setan Merah kehilangan pemasukkan besar dari tidakhadir di kejuaraan antar klub Eropa.

Manajer MU Erik ten Hag juga bakal mendapat hukuman jika memang tidak jadi dipecat. Gaji laki-laki asal Belanda itu bakal dipangkas. Saat ini Ten Hag dibayar sembilan juta poundsterling per musim. Bila bertahan, penghasilan Ten Hag bakal turun menjadi 6,75 juta pounds.

MU belum bakal membikin keputusan soal nasib Ten Hag hingga selesainya final Piala FA pada 25 Mei 2024. Setan Merah bakal berjumpa dengan tetangganya, Manchester City pada final di Stadion Wembley.

Meski MU terpuruk, kesempatan Ten Hag memperkuat kabarnya tetap terbuka. Konon Ratcliffe saat ini tetap ragu-ragu memecat Ten Hag. Peluang laki-laki plontos itu memperkuat tetap 50-50.

Legenda MU juga banyak nan memihak Ten Hag. Eks pembimbing Ajax Amsterdam itu dianggap hanya apes saja di musim keduanya di Old Trafford lantaran terhantam angin besar cedera. MU mengalami puluhan kasus cedera. Bahkan ada pemain nan tak bisa main sama sekali musim ini ialah bek kiri Tyrell Malacia.

Namun banyak juga dugaan jika pemain MU sering cedera musim ini justru lantaran beban latihan nan sangat berat di bawah didikan seorang Ten Hag.