Raih Gelar Juara dan Cetak Rekor di Liga Inggris, Pep Guardiola Isyaratkan Kepergiannya dari Manchester City

Liputan6.com, Jakarta Manchester City sukses merengkuh trofi Liga Inggris 2023/2024 usai mengalahkan West Ham United 3-1 di Etihad Stadium, Minggu (19/5/2024). Tiga gol kemenangan City dua di antaranya dicetak Phil Foden dan satu lagi dilesakkan Rodri.

Selain merebut gelar juara, Manchester City juga menorehkan sejarah di Liga Inggris. Mereka menjadi klub pertama nan merebut gelar empat tahun secara beruntun sejak 2021.

Terkait kesuksesan ini, Guardiola dianggap sebagai salah satu manajer terhebat sepanjang masa. Pelatih berumur 53 tahun ini, telah menghabiskan delapan musim terakhir di Stadion Etihad dan telah memenangkan total 17 trofi dalam kurun waktu tersebut.

Guardiola telah mengubah Man City menjadi kekuatan dominan sepak bola Inggris dalam sejarah terkini. Gelar Liga Premier musim ini menjadi nan keenam dalam tujuh musim terakhir.

Namun, Guardiola bakal segera memasuki tahun terakhir kontraknya di Manchester City. Meski sudah memastikan bakal tetap melatih di musim depan, dia mengaku belum mengambil keputusan mengenai masa depan jangka panjangnya di klub.

Berita video pembimbing Manchester City, Pep Guardiola, menyampaikan keraguannya jika City tetap bisa bersaing dalam perburuan gelar juara Liga Inggris, setelah ditahan Imbang Arsenal.

“Kenyataannya adalah saya lebih dekat untuk pergi daripada bertahan,” kata Guardiola kepada Sky Sports dalam wawancara pasca pertandingan setelah mengangkat trofi Liga Premier.

"Ini delapan tahun, bakal sembilan tahun. Saat ini emosi saya adalah saya mau memperkuat musim depan. Kami berbincang dengan klub, kami punya waktu untuk berbincang musim depan lantaran saya kudu memandang para pemain juga, jika mereka mengikuti saya, mereka ikuti kami, ujarnya.

"Saya mau memperkuat musim depan. Selama musim ini, kami bakal berbicara. Namun setelah delapan, sembilan tahun..."

Guardiola juga mengaku dirinya sudah kehabisan perihal untuk dicapai di Manchester City, setelah memenangkan semua trofi di level teratas sepak bola Inggris.

“Saya merasakan perihal itu musim lampau [setelah kami memenangkan treble],” kata pembimbing asal Catalan itu. "Kami berada di Istanbul (setelah memenangkan Liga Champions) dan saya berkata, 'Ini sudah berakhir. Apa nan saya lakukan di sini? Tidak ada nan tersisa.' Tapi saya punya kontrak. Saya di sini dan saya tetap menikmati beberapa momen, terkadang capek tapi beberapa di antaranya saya sukai

“Dan setelah beberapa hari, kami mulai bermain bagus, memenangkan pertandingan, dengan pemain nan berbeda, dan kami mulai berpikir tentang gimana tidak ada seorang pun nan bisa melakukannya empat kali berturut-turut. Mengapa tidak mencobanya?

"Sekarang, saya merasa perihal itu sudah selesai. Apa selanjutnya? Saya tidak tahu, saat ini. Ya, saya tahu ini Piala FA. Saya tidak mengenal tim mana pun sepanjang sejarah, kata Gary Lineker kepada saya - saya tidak mengetahuinya - tidak ada tim nan pernah tampil berturut-turut di Premier League dan Piala FA.

“Jadi, ini [melawan] rival kami, dan nan saya inginkan adalah para pemain saya menikmatinya selama dua alias tiga hari, dan kemudian kami punya dua alias tiga hari untuk mempersiapkan final.

“Tetapi, musim depan, saat ini, saya belum tahu apa nan menjadi motivasi untuk melakukannya. Terkadang susah menemukannya ketika semuanya sudah selesai.

“Tetapi saya tahu bahwa para pemain dan saya sendiri bakal berada di sana dan berpikir, kenapa kami tidak menang hari ini? Mengapa tidak? Mengapa kami tidak bekerja semaksimal mungkin untuk melakukan apa nan kudu kami lakukan? Dan saya tahu kami bakal melakukannya melakukannya. saya tahu."

Guardiola bakal memimpin tim Man City-nya untuk pertandingan terakhir mereka musim 2023-24 ketika mereka berhadapan dengan rival Manchester United untuk final Piala FA di Stadion Wembley Sabtu depan.