Presiden Filipina Marcos Jr Pangkas Tarif Demi Tekan Harga Beras

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Rabu, 05 Jun 2024 03:00 WIB

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengeluarkan perintah pelaksana untuk memangkas tarif seiring upaya menurunkan nilai beras dan komoditas krusial lainnya. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengeluarkan perintah pelaksana untuk memangkas tarif seiring upaya menurunkan nilai beras dan komoditas krusial lainnya. (ImageParty/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. alias Bongbong mengeluarkan perintah pelaksana untuk memangkas tarif seiring upaya menurunkan harga beras dan komoditas krusial lainnya.

Dalam konvensi pers di Istana Kepresidenan Filipina, Selasa (4/6), Sekretaris Perencanaan Sosial Ekonomi Arsenio Balisacan mengatakan Presiden Marcos, sebagai ketua Dewan Otoritas Ekonomi dan Pembangunan Nasional (NEDA), telah menyetujui Program Tarif Komprehensif baru untuk tahun 2024-2028.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program tarif ini ditujukan untuk beragam produk komoditas pertanian dan industri baik untuk tarif dalam alias luar kuota. Di antara produk-produk nan bakal mendapat penurunan nilai adalah beras, nan tarifnya bakal turun sebesar 15 persen dari 35 persen.

"Keputusan ini bermaksud untuk makin menurunkan nilai beras, dan membuatnya lebih terjangkau," kata Balisacan seperti dikutip Nikkei Asia.

Berdasarkan laporan inflasi terbaru dari Otoritas Statistik Filipina, beras menyumbang sekitar dua poin persentase, alias lebih dari 50 persen, terhadap inflasi utama.

Balisacan menuturkan kenaikan nilai beras belakangan didorong akibat kejadian El Niño dan permintaan nan meningkat mengingat pertumbuhan populasi dan perekonomian nan terus meroket.

Penurunan tarif beras diperkirakan bakal menurunkan nilai beras bagi konsumen, sekaligus mendukung produksi dalam negeri melalui cakupan tarif dan peningkatan support anggaran untuk meningkatkan produktivitas pertanian, terutama lantaran nilai beras dunia tetap tinggi.

Dikutip Antara, Dewan NEDA juga setuju untuk menggabungkan lini tarif bahan kimia dan produk kimia tertentu, tekstil, mesin, dan peralatan transportasi untuk menyederhanakan struktur tarif agar manajemen kepabeanan lebih efisien, dan meningkatkan kemudahan berbisnis.

Sementara itu, pengurangan tarif juga bakal diterapkan pada bahan kimia tertentu dan briket batubara, untuk meningkatkan ketahanan daya dan mengurangi biaya pemakaian.

Pengurangan tarif untuk jagung, daging babi, dan daging nan dipotong dengan mesin berasas Perintah Eksekutif 50 tahun 2023, bakal dipertahankan hingga tahun 2028 untuk memastikan pasokan komoditas tersebut stabil, membantu mengelola inflasi, mendorong stabilitas kebijakan dan perencanaan investasi, serta meningkatkan ketahanan pangan.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com