tim | CNN Indonesia
Rabu, 20 Nov 2024 18:15 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan hasil lobi-lobi Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri India Narendra Modi soal impor beras.
Budi menyebut belum ada kesepakatan mengenai impor beras dengan India. Namun, Indonesia sedang mengejar proses government to government (G2G).
"Sekarang lagi proses G2G lantaran jika India business to business (B2B)-nya sudah oke," jelasnya usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (20/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kita minta jika bisa G2G biar lebih sigap proses pengadaan (impor beras)," tegas Budi.
Budi mengatakan impor beras nan dikejar adalah 1 juta ton. Ini merupakan bagian dari ketetapan kuota 3,6 juta ton sepanjang 2024.
Ia belum bisa memastikan kapan beras itu masuk ke tanah air. Budi hanya menegaskan pemerintah berupaya agar gelontoran beras impor dari India itu bisa masuk pada tahun ini.
"Diusahakan (impor beras masuk) tahun ini. Makanya kita kejar G2G-nya biar cepat," tegas Budi.
Pemerintah juga tengah menyiapkan rencana persediaan umpama India tak bisa memasok beras ke Indonesia. Budi menegaskan Kementerian Perdagangan terus berkoordinasi dengan Perum Bulog bakal mengimpor beras dari negara mana.
Anak buah Prabowo itu menekankan Indonesia juga terbuka dengan negara lain nan bersedia mengimpor beras. Asalkan, harganya cocok.
Sebelumnya, Presiden Prabowo berjumpa PM Modi di sela-sela KTT G20 Brasil. Prabowo merasa perlu ada peningkatan kerja sama perdagangan berbareng India, salah satunya mengenai pangan.
"Kami berambisi dapat menyelesaikan kesepakatan impor beras dari India," kata Prabowo dalam keterangan di situs resmi Kepresidenan.
[Gambas:Video CNN]
(skt/pta)