PLN | CNN Indonesia
Kamis, 16 Mei 2024 13:03 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
PT PLN (Persero) menandai tonggak krusial dalam transisi daya dengan menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede berkapasitas 2 x 55 MegaWatt (MW) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Kehadiran PLTA Jatigede ini menjadi bukti dan komitmen PLN dalam mengembangkan daya hijau di Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan, khususnya air.
Kemudian, sinkronisasi pertama PLTA Jatigede sukses dilakukan ke sistem kelistrikan PLN pada Sabtu (11/5). Dengan hadirnya PLTA ini meningkatkan bauran daya dari sumber daya baru terbarukan (EBT) sebesar 110 MW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pengembangan pembangkit EBT terus dijalankan oleh perseroan. Hal itu seiring komitmen transisi daya demi mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.
"PLTA Jatigede menjadi salah satu solusi penyediaan daya bersih bagi masyarakat. PLN bakal mengoptimalkan semua potensi daya hijau nan ada, ini juga sejalan dengan komitmen kami mencapai NZE demi memastikan kehidupan nan lebih baik bagi generasi mendatang," kata Darmawan dikutip Kamis (16/5).
Setelah dilakukan sinkronisasi, PLTA Jatigede dipastikan bisa beraksi secara terkoordinasi dengan keandalan nan tinggi pasca hasil pengetesan dan integrasi sistem pembangkit listrik dengan jaringan kelistrikan nan ada.
Pelaksana Harian (Plh) General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah, Kunto Nugroho mengatakan, kesuksesan sinkronisasi pertama ini merupakan tahapan krusial dalam penyelenggaraan proyek kedepannya.
"Kami sangat antusias memandang capaian positif ini dan merupakan tonggak krusial dalam menyediakan pasokan daya bersih dan berkepanjangan bagi masyarakat," ujar Kunto.
Adapun proyek PLTA Jatigede nan berlokasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini sebelumnya telah melalui sejumlah tahapan penting.
Di mana untuk dapat beraksi secara komersial, tetap terdapat beberapa tahapan pengujian. Antara lain uji pembebanan, reliability run hingga memperoleh Sertifikat Laik Operasi (SLO). Pembangkit ini ditargetkan dapat beraksi komersil pada Juni 2024.
Proyek PLTA Jatigede diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan daya listrik nan ramah lingkungan. Dengan pencapaian tahap sinkronisasi pertama ini, proyek semakin mendekati tahap operasional penuh, nan diharapkan bakal memberikan faedah besar bagi masyarakat.
(inh)