Jakarta, CNN Indonesia --
Pertamina mengadakan kerja sama strategis dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil untuk mengembangkan Carbon Capture and Storage (CCS) lintas pemisah antara Indonesia dan Korea Selatan pada Rabu (15/5).
Nantinya, ketiga pihak mengenai bakal melaksanakan cooperative framework untuk memperluas kerjasama trans-boundary value chain CCS, sekaligus memetakan potensi kolaborasi, transfer teknologi, transport, dan letak storage CO2.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan bahwa kerjasama ini menjadi bukti upaya Pertamina mendorong inisiatif program CCS dan penurunan karbon di Indonesia, termasuk pengembangan potensi penyimpanan CO2 domestik dan internasional di wilayah kerja Pertamina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kerja sama dengan KNOC dan ExxonMobil menjadi bukti kesungguhan Pertamina untuk mengakselerasi transisi daya dan program penurunan karbon di Indonesia dengan bekerja-sama dengan mitra internasional. Tujuannya untuk mengembangkan penyimpanan karbon di Indonesia lantaran mempunyai potensi penyimpanan karbon nan sangat besar di wilayah Asia Tenggara," kata Nicke.
Nicke berharap, kerja sama ini dapat mendukung pengembangan proyek CCS, baik di Indonesia maupun di Korea Selatan.
Senada, President ExxonMobil Low Carbon Solutions, Asia Pacific, Irtiza Sayyed menyatakan bahwa kerjasama ini bermaksud mempercepat program pengurangan emisi.
"Bersama dengan Pertamina, KNOC dan support Pemerintah Indonesia, kami terus mendorong program penurunan emisi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan seluruh kawasan," kata Irtiza.
Kerja sama antara Pertamina, KNOC dan ExxonMobil diresmikan melalui penandatanganan Framework Agreement nan dilaksanakan di arena The 48th Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, President & CEO Korea National Oil Corporation (KNOC) Dong Sub Kim, serta President ExxonMobil Low Carbon Solutions, Asia Pacific, Irtiza Sayyed.
Adapun datang menyaksikan penandatanganan kesepakatan, antara lain Acting Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar Amerika Serikat Jason Rebholz, perwakilan Kedutaan Besar Korea Selatan Director Energy Technologies Division, Ministry of Trade, Industry and Energy, Hong Sukyong, serta Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Jodi Mahardi.
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]