Jakarta, CNN Indonesia --
Pasar modal Indonesia menghimpun biaya sekitar Rp162 triliun hingga 6 November 2024.
Capaian ini diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam sambutannya pada aktivitas Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2024 nan digelar di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Kamis (7/11).
Dalam kesempatan tersebut, Inarno optimistis bahwa sasaran penghimpunan biaya sebesar Rp200 triliun dapat tercapai hingga akhir tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga 6 November, sudah ada 156 emisi dengan total biaya terkumpul Rp162 triliun. Kami optimis mencapai sasaran Rp200 triliun pada akhir tahun ini," ujarnya.
Optimisme ini sejalan dengan peningkatan jumlah penanammodal pasar modal nan telah menembus lebih dari 14 juta. Berdasarkan info terbaru, jumlah penanammodal baru bertambah sebanyak 2,21 juta sepanjang 2024, di mana 55 persen di antaranya merupakan penanammodal muda di bawah usia 30 tahun.
Hal ini, menurut Inarno, menunjukkan minat dan kepercayaan nan tinggi dari masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap pasar modal Indonesia.
"Pada tahun 2024, tren pertumbuhan jumlah penanammodal juga menunjukkan angan nan menggembirakan. Hingga 4 November 2024, jumlah pertambahan penanammodal sudah mencapai 2,21 juta, sehingga total SID saat ini mencapai lebih dari 14 juta," jelasnya.
Kinerja pasar modal juga tercermin dari peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,53 persen sejak awal tahun, dengan nilai indeks mencapai 7.383 per 6 November.
Dari sisi nilai kapitalisasi, Inarno menyebut pasar telah mencapai Rp12.356 triliun, nan menurutnya mencerminkan kepercayaan penanammodal domestik dan asing terhadap prospek ekonomi Indonesia.
"Dari sisi nilai kapitalisasi, pasar kita juga mengalami pertumbuhan signifikan, mencapai 12.356 triliun rupiah. Ini mencerminkan minat dan kepercayaan investor, baik domestik maupun asing, terhadap potensi ekonomi Indonesia," ungkapnya.
Menutup sambutannya, Inarno menegaskan komitmen OJK untuk terus menjaga stabilitas pasar modal di tengah ketidakpastian ekonomi global, dengan memperkuat pengawasan dan edukasi bagi para investor.
"Sebagai corak komitmen OJK dan SRU untuk melindungi kepentingan investor, kami menghimbau agar pelaku pasar modal terus mewaspadai akibat investasi dan memahami perkembangan ekonomi dunia nan dapat memengaruhi keahlian esensial perusahaan dan nilai saham," tutup Inarno.
Dalam aktivitas bertemakan "Aku Investor Saham" ini, CMSE 2024 tidak hanya menjadi momen peringatan 47 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia, tetapi juga sebagai platform edukasi bagi masyarakat luas.
Rangkaian aktivitas CMSE 2024 meliputi seminar, pameran, dan talkshow nan mengangkat topik-topik terbaru seputar investasi, finansial derivatif, dan bursa karbon. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi finansial masyarakat Indonesia.
[Gambas:Video CNN]
(lau/sfr)