Ombang-Ambing Nasib IKN Usai Ditinggal Bambang Susantono Cs

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Nasib Ibu Kota Baru Nusantara alias IKN kembali menjadi pertanyaan besar masyarakat hingga investor.

Masa depan ibu kota anyar itu sebelumnya juga sempat tak menentu seiring muncul banyak penolakan dari sejumlah pihak hingga proses perpindahan kekuasaan. Namun, pemerintah dengan nyaring terus meyakinkan bahwa IKN terus jalan.

Kini timbul perkara baru: Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan wakilnya, Dhony Rahajoe mengundurkan diri. Nama nan disebut terakhir adalah orang pertama nan mengusulkan pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian, beberapa waktu berikutnya Pak Presiden juga menerima surat permohonan pengunduran diri dari Bapak Bambang Susantono sebagai kepala Otorita IKN," ucap Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/6).

Tak pelak, kejadian ini menyulut kebingungan baru di masyarakat. Apa nan sedang terjadi di IKN? Apalagi, Jokowi menargetkan bisa melaksanakan HUT RI ke-78 di tempat nan berada di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu.

Masyarakat di media sosial pun gaduh. Pengunduran diri duo bos IKN nan disusul keputusan Jokowi mengangkat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri ATR BPN Raja Juli Antono sebagai penggantinya, memicu dugaan-dugaan liar warganet.

Kurang dari empat jam usai pengumuman, tepatnya pada pukul 14.00 WIB, nama Bambang Susantono menjadi topik nan banyak dibicarakan (trending topic) di platform X (sebelumnya Twitter) pada urutan ke-15. Selain itu, kata kunci Kepala Otorita IKN pun trending di platform tersebut.

Benang merah dari cuitan masyarakat itu berisi kebingungan kenapa Bambang mundur dan pertanyaan gimana nasib IKN. Keresahan itu pun memang tak dijawab oleh pihak Istana sedari awal. Pratikno mengatakan dalam surat pengunduran diri Bambang dan Dhony tak ada penjelasan argumen nan membikin keduanya memilih mundur.

"Ya jika namanya mundur di surat enggak disebutkan, tentu saja kami enggak tahu juga (alasan Bambang-Dhony mengundurkan diri)," kata Pratikno.

Semantara itu, seolah tahu dengan pikiran massa, Basuki lantas memastikan pengunduran diri Bambang dan Dhony tak mempengaruhi pembangunan IKN. Proyek ibu kota negara baru tetap bakal melangkah sesuai jadwal.

Bahkan, Jokowi memerintahkan Basuki untuk melakukan sejumlah percepatan. Kerja Basuki bakal berfokus di dua hal, investasi dan status tanah. Terkait status tanah itu, pun menjadi argumen Jokowi menunjuk Raja Juli sebagai pelaksana tugas (Plt) wakil Otorita IKN.

"Jadi kami berdua bakal segera memutuskan status tanah di IKN ini, apakah dijual, disewa, alias kah KPBU (kerjasama pemerintah dengan badan usaha), kami mau mempercepat itu," ucap Basuki.

Ia menjelaskan dengan adanya kejelasan status tanah ini, pemerintah berambisi para penanammodal tidak ragu-ragu lagi menanamkan modalnya di IKN. Hal ini juga berasosiasi dengan konsentrasi masalah kedua, ialah menggaet investor.

"Saya kira enggak ada masalah. Mudah-mudahan justru mempertinggi kepercayaan lantaran nan menggantikan menteri dan wakil menteri," kata Basuki.

Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga menilai pengunduran diri Bambang dan Dhony sangat tidak tepat waktunya. Ia mengaku sudah mendengar rumor tentang pucuk ketua otorita IKN bakal mundur sejak tahun lalu. Karenanya, Nirwono cukup kaget kenapa pengunduran diri itu dilakukan sekarang.

"Mestinya bisa ditunda setelah Agustusan (HUT RI), kemudian September transisi dulu hingga definitif baru saat pemerintahan baru Oktober nanti," tuturnya kepada CNNIndonesia.com.

Nirwono menilai pengunduran diri pucuk ketua Otorita IKN bakal berpengaruh pada investor, apalagi nan sudah teken perjanjian dengan Otorita IKN.

Investor, lanjut dia, mempertimbangkan kembali kelanjutan investasi. Mereka juga bakal menunggu kepala definitif nan baru nantinya.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mencatat saat ini total investasi nan masuk untuk pembangunan IKN mencapai Rp49,6 triliun. Investasi tersebut telah dibuktikan melalui lima kali groundbreaking sebagai tanda dimulainya proses pembangunan beragam akomodasi di IKN nan didanai oleh non-APBN.

Nirwono pun menilai penunjukan Basuki sebagai plt Otorita IKN ada untung ruginya. Untungnya, Basuki punya pengalaman panjang soal pembangunan. Ruginya, Basuki punya beban tambahan selain menjadi PUPR dan kurang pengalaman soal menarik investasi.

"Sementara untuk IKN, Pak Basuki dapat lebih konsentrasi menyelesaikan prasarana dasar kota saja. Sedangkan persoalan tanah dan kesempatan investasi bukan domainnya," kata Nirwono.

Lanjut ke laman berikutnya...


Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com