OIKN Sebut Banyak Stunting di Pinggir Pantai IKN Meski Ikan Melimpah

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Otorita mengungkapkan banyak anak stunting nan tinggal di pinggir pantai wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin mulanya mengira anak nan tinggal di pesisir bakal terbebas dari stunting lantaran bisa makan ikan segar setiap hari. Namun, kebenaran di lapangan tak seindah itu.

"Ternyata tidak, rupanya di pesisir itu malah banyak nan stunting. Mungkin ikannya dijual lampau kita makan Indomie (mi instan), lantaran Indomie makanan favorit," katanya dalam seminar di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (7/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi bukan salah Indomie, salah di kita. Kalau kita lihat bungkusnya, ada Indomie, telur, dan ayam. Karena kita tidak bisa beli telur dan ayam, maka kita makan Indomie jadi banyak kena stunting," sambung Alimuddin.

Oleh lantaran itu, Alimuddin menegaskan pengentasan stunting hingga kemiskinan bukan sekadar masalah ekonomi. Ia menyebut ada aspek pola hidup dan kebiasaan, termasuk dari penduduk di sekitar IKN.

Ia menyebut Otorita sekarang sudah melakukan penandatanganan kerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengenai penanganan stunting. Targetnya, nomor stunting di IKN dan sekitarnya nan sekarang mencapai 21,4 persen bisa ditekan hingga 14 persen.

"Bukan sebuah keuntungan, sebuah kelonggaran di kita, IKN itu kecil. Wilayahnya saja nan luas, tapi jumlah penduduknya tetap sekitar 260 ribu-270 ribu nan ada di 6 kecamatan, termasuk di Kutai Kartanegara (5 kecamatan) dan Penajam Paser Utara (1 kecamatan)," tuturnya.

Di lain sisi, Alimuddin juga menyinggung soal penyelenggaraan pendidikan di IKN Nusantara. Ia menilai kemiskinan juga bisa lahir dari pola pendidikan nan keliru.

Ia mengatakan Indonesia saat ini belum punya peta jalan pendidikan nan jelas. Alimuddin mencontohkan gimana masyarakat sekarang nan hanya menuntut pengetahuan dari SD hingga kuliah tanpa tahu mau jadi apa di kemudian hari.

"Mudah-mudahan di IKN segera jadi peta jalan pendidikannya, kita bakal buat sesimpel mungkin. Nanti pendidikan di IKN bakal kita polakan sejak usia dini, jadi anak-anak bakal kita layani talenta dan minatnya," jelas Alimuddin.

"Jadi, dari awal kita sudah bisa memandang potensi anak-anak sehingga tidak ada pemberian pemerataan kepada siswa. Kalau seumpama makanan kita tidak berikan dia makanan nan sama, tapi kita bakal layani makanannya sesuai apa nan dibutuhkan dan dicita-citakan di masa depannya," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com