tim | CNN Indonesia
Kamis, 07 Nov 2024 05:32 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding mengungkap karena pekerja migran (TKI) tetap tetap miskin meski sudah bekerja di luar negeri.
Menurutnya, itu bisa terjadi karena uang hasil kerja mereka banyak nan dikirim ke family mereka di Indonesia dan kemudian dipakai foya-foya oleh keluarganya.
Hal ini dia sampaikan usai menggelar rapat tingkat menteri dengan Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan begini, PMI nan bekerja di luar ini rata-rata itu uangnya lenyap dikirim ke keluarganya, dan keluarganya, minta maaf dengan segala hormat, kadang kadang berfoya foya, sehingga sepulang mereka tetap miskin, tetap miskin," kata Karding.
Karena itu, Karding mengatakan kementerian nan dipimpinnya mau mencari format ideal bagi para pekerja migran ketika kembali ke Indonesia dalam memanfaatkan penghasilannya. Baik untuk menabung, mempunyai rumah hingga untuk modal kerja.
Di sisi lain, dia mengatakan bakal memberikan support upaya hingga support training untuk berupaya sendiri.
"Kalau itu bisa kita balut dengan bagus, itu bakal sangat bagus sehingga masalah masalah perlindungan purnanya selesai dan pemberdayaannya di purna selesai," kata dia.
Di sisi lain, Karding mengatakan devisa nan dihasilkan dari pekerja migran Indonesia untuk negara setiap tahunnya tembus Rp227 triliun. Jumlah ini merupakan nomor dua setelah pendapatan dari Migas.
Ia mengatakan pangsa pasar bakal besar jika tata kelola pekerja migran ini dapat dikelola dan di kerjakan dengan baik dari hulu ke hilir.
"Suatu ketika kami percaya bisa menyalip devisa Migas. Tapi syaratnya apa nan disampaikan oleh Pak Menko tadi bahwa kementerian luar negeri, Semua kementerian/lembaga ini kudu menjadikan diplomasi pekerja migran ini menjadi sasaran diplomasi kita ke depan," kata dia.
[Gambas:Video CNN]
(rzr/agt)