Mencari Bibit Atlet Panahan Potensial di Kudus

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta Panahan pernah menjadi olahraga nan mengharumkan nama Indonesia. Medali pertama Indonesia di Olimpiade didapat dari bagian olahraga panahan pada Olimpiade 1988. Ketika itu tiga Srikandi ialah Kusuma Wardani, Nurfitriyana Saiman, dan Lilies Handayani mempersembahkan lencana perak.

Namun setelah itu panahan Indonesia tak pernah bisa meraih lencana lagi di arena Olimpiade. Harapan sempat diberikan Diananda Choirunisa nyaris mengukir prestasi sebelum terhenti di babak perempat final.

Untuk melahirkan atlet panahan potensial diperlukan kejuaraan usia dini. Salah satunya melalui kejuaraan MilkLife Archery Challenge 2024 nan digelar selama empat hari mulai dari Kamis (22/8) hingga Minggu (25/8/2024) Stadion Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah.

Event ini diikuti tak kurang dari 357 pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) beradu keahlian melepaskan anak panah.

Pada partai final turnamen nan digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation, MilkLife dan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kudus nan diadakan Minggu (25/8), beragam keseruan tersaji di arena pertandingan. Para peserta nan terbagi dalam tiga nomor nan dipertandingkan ialah PVC KU 10, PVC KU 12, dan Nasional (Standar Bow) KU 12 baik putra dan putri meningkatkan daya juang, konsentrasi dan mental demi meraih podium tertinggi.

Di nomor pertandingan PVC KU 10 Putra, Rhymonda Felix Alviero dari SDIT Al-Ikhlas Tlogowungu Pati sukses menjadi jawara usai mengalahkan Yudhistira Putra W dari SDIT Umar Bin Khathab Juwana Pati dengan set point 6-0 (84-76). Sedangkan di sektor putri, hasil mentereng ditorehkan oleh Arista Adinda Zahrani dari SDN Tondokerto Pati nan membukukan set point 6-0 (81-65) atas lawannya Annisa Farzana Afia dari MI NU Banat Kudus dan berkuasa merebut titel kampiun.

Beralih ke kategori PVC KU 12, di nomor putra, Muhammad Zahfa Rafi Arrosyid dari SDIT Umar Bin Khathab Kudus sukses mengandaskan Muhammad Fahri dari SD 1 Bae Kudus dengan set point 7-1 (107-102). Sedangkan pada sektor putri, Ayudya Zaqiya dari MI NU Banat Kudus tersenyum lebar setelah memastikan diri menjadi juara dengan set point 7-3 (132-128) atas Fia Anatasya dari SD 1 Burikan Kudus.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Angin Segar bagi Panahan Indonesia

Atmosfer perebutan gelar juara nan lebih kompetitif terjadi di kategori Nasional (Standar Bow) KU 12. Di nomor putri, kekuasaan Shakila Queena Elrakha dari SDUT Bumi Kartini Jepara atas lawannya Cahaya Niva Sridewi dari SD Muhammadiyah 1 Wonogiri tak terbendung dengan mencetak set point 6-0 (87-73). Adapun di sektor putra, Chalief Danesh Barana Setya dari SDN Geritan Pati sukses mengalahkan perlawanan Muhammad Kenzie Bushido dari SDIT Al Huda Wonogiri dengan perolehan set point 6-2 (115-111).

“Saya senang banget bisa juara satu di kejuaraan ini. Pas final tadi, tantangannya memang dari kondisi lapangan nan tiba-tiba angin kencang. Lalu musuh saya juga nggak mudah, saya sudah ketemu dia dua kali di kejuaraan sebelumnya. Jadi persiapannya kudu lebih matang sebelum tanding. Semoga dari sini saya bisa menang terus,” bilang Shakila sembari menggenggam erat piala nan dia peroleh.

Tak hanya kejuaraan perorangan, MilkLife Archery Challenge 2024 sekaligus mempertandingkan format beregu nan memihak nama sekolah. SD 1 Burikan Kudus menjadi juara beregu di kategori PVC KU-10 Putra dan PVC KU-10 Putri, SDIT Umar Bin Khathab Kudus (PVC KU-12 Putra, PVC KU-12 Putri dan Nasional KU-12 Putri), serta SDIT Al Huda Wonogiri (Nasional KU-12 Putra). Hasil ini membawa SDIT Umar Bin Khathab Kudus sukses meraih gelar Juara Umum kategori Nasional Ku-12.

Legenda Panahan Indonesia, Lilies Handayani, bangga dengan torehan prestasi nan dicapai peserta dalam MilkLife Archery Challenge 2024 ini. Ratusan pelajar nan ambil bagian dalam turnamen tersebut merupakan angin segar untuk meningkatkan prestasi bagian olahraga panahan Indonesia di panggung bumi pada masa mendatang.

“Saya optimistis, dari ratusan peserta ini pasti ada nan bisa jadi atlet ahli dan menembus Pelatnas sehingga bisa memihak Indonesia di kejuaraan level dunia. Saya bakal sangat Ikhlas dan berterima kasih jika ada nan bisa melewati prestasi saya di Olimpiade, 36 tahun nan lalu,” ujar Lilies nan merupakan salah satu personil 3 Srikandi (peraih lencana pertama bagi Indonesia di Olimpiade).

Antusiasme Tinggi Peserta di Kudus

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, penyelenggaraan MilkLife Archery Challenge 2024 bermaksud guna menumbuhkan kecintaan masyarakat Kudus dan sekitarnya terhadap bagian olahraga panahan, khususnya di level pelajar. Yoppy mengapresiasi tingginya antuasiasme peserta pada gelaran perdana turnamen panahan ini.

“Setelah memasyarakatkan sepak bola putri dan atletik, sekarang kami membujuk seluruh penduduk Kudus dan sekitarnya untuk mengenal lebih dalam bagian olahraga panahan. Karena kami memandang olahraga ini mempunyai potensi untuk mendulang prestasi di level dunia. Meski baru pertama kali, kami berterima kasih antusiasme dari pembimbing maupun peserta cukup baik dan melampaui ekspektasi. Semoga ini menjadi angin segar nan bisa dikembangkan ke depannya baik dari sisi pembibitan atlet maupun peningkatan prestasi,” ujar Yoppy.

Ia melanjutkan, di level provinsi, prestasi panahan di Kudus dan sekitarnya tetap berada di bawah Solo dan Semarang. Untuk itu, Yoppy berambisi dengan digelarnya MilkLife Archery Challenge bakal muncul bibit-bibit potensial nan bisa membawa Kota Kudus menorehkan prestasi nan lebih tinggi lagi, tak hanya di level Jawa Tengah namun juga di tingkat nasional.

“Target utama kami, Kudus bisa mempunyai regenerasi pemanah handal. Kami menyiapkan kaderisasi pemanah Kudus secara berjenjang dan berkesinambungan, sehingga bisa menembus tiga besar di provinsi, lampau lanjut ke tingkat nasional. Karena Solo dan Semarang sudah berpuluh-puluh tahun berada di tiga besar tingkat Jawa Tengah,” imbuhnya.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com olaraga
liputan6.com olaraga