Makan Bergizi Gratis ke 3.000 Siswa Perlu Beras 200 Kg per Hari

Sedang Trending 2 hari yang lalu

CNN Indonesia

Selasa, 17 Sep 2024 18:00 WIB

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan program Makan Bergizi Gratis memerlukan 200 kilogram (kg) beras untuk sekitar 3.000 siswa per hari. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan program Makan Bergizi Gratis memerlukan 200 kilogram (kg) beras untuk sekitar 3.000 siswa per hari. (Isal Mawardi/detikcom).

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) memerlukan beras sebanyak 200 kilogram (kg) untuk sekitar 3.000 siswa per hari.

Selain itu, dibutuhkan 350 kg daging ayam dan 350 kg sayuran per hari.

"Dalam percobaan kita juga berikan susu, untuk 3.100 anak memerlukan 600 liter susu setiap hari," kata Dadan dalam Strategic Policy Forum Membedah Program Strategis Pemerintah Baru dan Solusi Tantangan Menuju Indonesia Emas 2025 di Universitas Indonesia, Selasa (17/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dadan, Indonesia sekarang kelebihan produksi telur 200 ribu ton per tahun dan kelebihan 600 ribu ton daging ayam per tahun. Di lain sisi, banyak anak-anak nan kekurangan gizi lantaran daya belinya rendah.

Karena itu, program MBG diharapkan bisa datang dengan menyerap produksi dalam negeri dan menyalurkannya kepada penerima bantuan.

Di lain sisi, untuk memenuhi kebutuhan susu dalam program MBG, bakal dilakukan impor sapi nan bisa menghasilkan susu dalam jangka panjang.

"Dalam jangka panjang kita bukan mengimpor susunya, tapi mengimpor sapinya agar bisa menghasilkan susu," katanya.

Dadan menjelaskan nantinya menu prgoram MBZ bakal berbeda untuk setiap wilayah lantaran bakal disesuaikan dengan selera penerima. Nantinya, Badan Gizi hanya bakal menetapkan standar gizi dalam menu nan dibagikan.

"Standar gizinya sama tapi isinya sangat tergantung karakter daerah, sumber daya lokal, dan kesuakaan daerah," katanya.

Ia mencontohkan anak-anak di Sukabumi lebih senang mengonsumsi daging dibanding ikan. Karenanya, sumber protein nantinya lebih sering menggunakan daging sapi.

"Tapi jika sapi setiap hari kan mahal, jadi kita terapkan misalnya tiga bulan sekali. Atau misalnya di Papua, nasinya diganti papeda. Jadi kita kasih keleluasaan untuk menyusun komposisi menu," katanya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com