LavAni Gagal Cetak Hattrck Kalah dari Jakarta Bhayangkara Presisi di Final PLN Mobile Proliga 2024, Ini Komentar SBY

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta LavAni Allo Bank Electric kandas cetak searah di PLN Mobile Proliga. Ambisi mencetak hattrick kandas usai kalah dari Jakarta Bhayangkara Presisi 1-3 (30-28, 22-25, 22-25, 23-25) dalam laga final di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (21/7/2024).

Mencatat rapor terbaik dan rekor sempurna di Final Four PLN Mobile Proliga 2024 tidak cukup untuk LavAni membawa pulang trofi tiga tahun secara beruntun. Dio Zulfikri dan kolega jadi korban balas dendam Jakarta Bhayangkara Presisisi nan ditaklukkan dalam dua tahun terakhir.

Sukses Jakarta Bhayangkara Presisi mengalahkan LavAni membikin belum ada tim putra nan menduduki podium tertinggi tiga kali berturut-turut kejuaraan bola voli kasta tertinggi di Tanah Air.

Baru di tim putri nan memenangkan Proliga tiga kali berturut-turut. Tim tersebut adalah Jakarta Electric PLN, ialah pada 2015, 2016, dan 2017.

Terkait kekalahan LavAni dari Jakarta Bhayangkara Presisi di final Proliga, pembina sekaligus pemilik LavAni Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY memberikan komentarnya di akun Twitter alias X pribadinya.

Simak selengkapnya komentar SBY di laman berikutnya. 

Berita Video, momen SBY berikan support langsung dari Jakarta LaVani Allo Bank pada laga final Proliga 2024

Turnamen Bola Voli Nasional antar klub, Proliga 2024, semalam berakhir. Sebagai puncak aktivitas dilaksanakan Grand Final antara Bhayangkara Presisi dengan LavAni Allo Bank Electric. Untuk tahun ini nan sukses menjadi juara adalah Bhayangkara, sedangkan LavAni menjadi runner up.

Selaku pendiri LavAni saya mengucapkan selamat kepada Klub Bhayangkara nan menjadi Champion pada Proliga musim ini. Saya menyaksikan bahwa semalam Bhayangkara betul-betul bermain dengan baik dan nyaris semua pemainnya "on fire". Terlebih permainan memukau pemain asing Keita (dari Mali) nan boleh dikatakan "kagak ada matinye".

Dengan tulus LavAni menerima kekalahan semalam. Selama ini, hubungan antara LavAni dan Bhayangkara terjalin dengan baik, meskipun kami berdua sama-sama saling menjadi pesaing nan tangguh. Inilah indahnya bumi olahraga dan sekaligus nilai-nilai (values) nan mesti kita junjung tinggi.

Sementara, LavAni menempati posisi nomor dua kali ini. Saya berambisi LavAni tidak mini hati dan terlalu bersedih. Saya tahu LavAni telah berjuang sekuat tenaga dan mau pula bermain nan terbaik. Ingat nan sering saya katakan "sometimes we win, sometimes we learn". Juga nan sering dikatakan AHY, Pembina LavAni, "Menang tidak terbang, kalah tidak patah".

Ambillah hikmah dari kekalahan ini. Saya meyakini ini skenario Tuhan nan indah. Kalau LavAni menjadi juara Proliga 3 kali berturut-turut, mungkin justru mendatangkan ketidak-baikan bagi LavAni. Bisa saja ada bujukan untuk membikin LavAni "jumawah".

Kita kudu jujur bahwa permainan LavAni tadi malam sangat menurun, jauh di bawah performance nan biasanya. Sementara Bhayangkara main jauh lebih baik, dibandingkan 4 kali pertandingan sebelumnya nan kesemuanya dimenangkan oleh LavAni.

Saatnya LavAni untuk melakukan introspeksi dan melakukan perbaikan-perbaikan. Setelah itu"move on" untuk bertanding kembali dan insya Allah meraih sukses di masa depan. Atas nama sesepuh LavAni saya mengucapkan terima kasih kepada para pendukung dan fans LavAni di seluruh Tanah Air, dan meminta maaf atas ketidak-berhasilan LavAni meraih juara pada Proliga 2024 ini.

Menutup tweet saya ini, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada PBVSI selaku penyelenggara Proliga. Saya juga mengawasi perkembangan olahraga bola voli di Indonesia tahun-tahun terakhir ini luar biasa positifnya. Permainan makin berbobot dan ranking Indonesia di bumi makin tinggi.

Saya membujuk seluruh klub bola voli di Tanah Air untuk bersama-sama memajukan olahraga ini di negeri kita. Saya senang lantaran nyaris semua klub bola voli menjunjung tinggi etika, sportivitas dan fair play. Kita sama-sama Merah Putih. Ada kalanya kita berkompetisi, ada kalanya kita berasosiasi untuk membawa kehormatan dan nama baik Indonesia di kancah dunia. *SBY*

Rendy Tamamilang (Jakarta Bhayangkara Presisi)

Pelatih terbaik: Reidel Alfonso Gonzalez Toiran (Jakarta Bhayangkara Presisi)

Server terbaik: Mohammed Al Hachdadi (Palembang Bank Sumsel Babel)

Libero terbaik: Fahreza Rakha Abhinaya (Jakarta Bhayangkara Presisi)

Setter terbaik: Dio Zulfikri (Jakarta LavAni)

Spiker terbaik: Noumory Keita (Jakarta Bhayangkara Presisi)

Blocker terbaik: Ahmad Gumilar (Jakarta Bhayangkara Presisi)

Top skor: Noumory Keita (Jakarta Bhayangkara Presisi)