Kilas Balik Piala Eropa 1960: Ditolak Barat, Uni Soviet Klaim Gelar Bersejarah

Liputan6.com, Jakarta - Mempertimbangkan Piala Dunia pertama kali berjalan lebih dari lima dasawarsa sebelumnya (tepatnya tahun 1930), dan apalagi Copa America melakoni debut tahun 1916, hadirnya Piala Eropa tergolong terlambat.

Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Prancis Henri Delaunay sebenarnya sudah melontarkan buahpikiran turnamen sepak bola Eropa sejak 1927. Namun, usulnya baru terealisasi tahun 1958 dengan dimulainya putaran kualifikasi.

Kompetisi akhirnya bergulir setelah negara-negara Eropa mengambil bunyi pada Kongres UEFA setahun sebelumnya, dengan delapan negara menolak. Nama-nama besar nan menjatuhkan pilihan tersebut kebanyakan dari Barat, mencakup Inggris, Jerman Barat, Italia, Belanda, hingga Belgia.

Total ada 17 negara nan berpartisipasi. Cekoslovakia dan Republik Irlandia berkompetisi pada play-off memperebutkan satu bangku di babak 16 besar.

Kontestan kemudian saling sikut menggunakan format home and away, hingga menghasilkan empat tim terbaik. Kuartet itu kemudian lolos ke putaran final di Prancis dengan kejuaraan tetap menggunakan sistem gugur.

Sukses menyisihkan Republik Irlandia di play-off, Cekoslovakia rupanya melangkah jauh pada kualifikasi usai membungkam Denmark dan Rumania. Namun, mereka tidak berkekuatan menghadapi Uni Soviet di semifinal dan takluk 0-3. Uni Soviet sendiri melaju setelah Spanyol mengundurkan diri pada perempat final atas petunjuk Jenderal Francisco Franco.

Semifinal lain mempertemukan tuan rumah dan Yugoslavia. Duel mereka menghadirkan laga dramatis dengan Yugoslavia mengejutkan Prancis 5-4.

Di final, Uni Soviet menjadi juara usai menang 2-1 melalui perpanjangan waktu. Viktor Ponedelnik jadi pahlawan lewat gol penentu kemenangan. Hingga Tirai Besi runtuh, trofi Piala Eropa 1960 tercatat sebagai satu-satunya gelar internasional bagi Uni Soviet.