Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Keuangan mengungkapkan masa depan Menteri Keuangan Sri Mulyani selepas Presiden Joko Widodo lengser pada Oktober 2024 nanti.
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menyebut Sri Mulyani tak bakal kehabisan aktivitas, meski sudah tak jadi menkeu. Ia menegaskan banyak perihal nan bisa dilakukan wanita dengan panggilan Ani tersebut.
"Secara aktivitas, Bu Sri Mulyani saya rasa orang nan tidak bakal kekurangan aktivitas. Bisa mengajar, menulis, menjadi pembicara, dan banyak hal," ungkap Prastowo dalam pertemuan di Ciasem 12, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau beliau (Sri Mulyani) sendiri bilang bakal konsentrasi momong cucu. Itu salah satu perihal mulia, mengisi waktu," tambahnya.
Terkait potensi apakah Ani tetap lanjut menjadi menkeu, Prastowo menekankan itu merupakan kewenangan prerogratif presiden terpilih Prabowo Subianto. Ia menyebut konsentrasi Sri Mulyani sekarang adalah mempersiapkan transisi.
Anak buah Sri Mulyani itu menekankan konsentrasi Kemenkeu adalah menjaga transisi melangkah mulus, dari Presiden Jokowi kepada Prabowo Subianto.
"Bu Sri Mulyani konsentrasi menyelesaikan transisi. Pembicaraan lain kami rasa belum ada dan memang tidak usah diada-adakan. Saya rasa hanya mengalir saja," tegasnya.
Di lain sisi, Prastowo juga menepis rumor nan menyebut rencana Sri Mulyani maju menjadi DKI 1. Ia menegaskan belum ada obrolan pencalonan tersebut.
Padahal, nama Menkeu Sri Mulyani dicatut oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak. Ia diusulkan menjadi calon gubernur DKI Jakarta dan bakal dibahas di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP PDIP pada akhir Mei 2024.
"Kami dapat sampaikan sejauh ini sama sekali tidak ada komunikasi antara Bu Sri Mulyani dengan partai politik manapun dan memang ibu tidak dalam kapabilitas untuk mengomentari, membahas, alias terlibat dalam diskusi-diskusi itu," tutur Prastowo.
"Jadi, sama sekali belum ada pembicaraan langsung dan tidak langsung (soal pencalonan Sri Mulyani menjadi calon gubernur DKI Jakarta). Tapi kita menghormati apapun aspirasi dan obrolan nan berkembang di masyarakat. Itu biar jadi bumbu-bumbu kerakyatan saja, menjadi bagian dari obrolan publik," tandasnya.
[Gambas:Video CNN]
(skt/agt)