CNN Indonesia
Selasa, 04 Jun 2024 12:21 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan transportasi publik autonomous rail rapid transit (ART) atau kereta tanpa rel sebagai solusi mengatasi macet di kota-kota besar Indonesia.
Jokowi mengatakan beragam kota di bumi punya masalah nan sama, ialah kemacetan. Maka, pembangunan transportasi publik sejak awal adalah solusi untuk mencegah kemacetan semakin parah.
"Ada peralatan baru nan namanya ART, autonomous rapid transit, tidak pakai rel, tetapi pakai magnet. Bisa tiga gerbong, dua gerbong, alias satu gerbong. Nah, ini jauh lebih murah," kata Jokowi dalam aktivitas peresmian Rakernas Apeksi ke-XVII sebagaimana disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengatakan transportasi publik nan selama ini menjadi solusi condong mahal. Dia menyebut mass rapid transit (MRT) perlu biaya pembangunan Rp2,3 triliun per kilometer (km).
Lalu, light rail transit (LRT) perlu Rp600 miliar per km. Kemudian, kereta sigap memerlukan Rp780 miliar per km.
Jokowi menilai ART menjadi solusi baru bagi kota-kota besar Indonesia. Dia bersedia mengucurkan APBN untuk membangun ART jika ada kota nan bersedia.
"Kalau ada APBD punya kemampuan, tolong berasosiasi dengan Pak Menteri Perhubungan, bisa bagi-bagi 50:50. APBD 50 persen, APBN 50 persen," ujar Jokowi.
"Kalau tidak, 10 -20 tahun bakal datang semua kota bakal macet," imbuhnya.
ART adalah transportasi publik nan digagas perusahaan China CRRC Corp. Ltd. Angkutan massal ART berbentuk seperti kereta, tetapi tak melangkah di atas rel konvensional.
Moda transportasi publik ini beraksi di jalanan aspal biasa, tetapi dilengkapi lintasan virtual. ART menggunakan teknologi Sensor Light Detection and Ranging (LiDAR) dan Global Positioning System (GPS) untuk membaca lintasan virtual.
ART telah beraksi di beberapa negara Asia dan Eropa. Selain China, kereta tanpa rel juga ada Maroko dan Belanda.
[Gambas:Video CNN]
(dhf/pta)