CNN Indonesia
Selasa, 04 Jun 2024 10:36 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menantang pemerintah wilayah untuk membangun Mass Rapid Transit (MRT) menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing.
Menurutnya, saat ini pembangunan MRT memerlukan biaya nan sangat besar ialah Rp2,3 triliun per kilometer (km). Dulu, pembangunan MRT Jakarta memerlukan Rp1,1 triliun per km.
"Tolong tunjuk jari, kota mana nan siap membangun MRT dengan APBD-nya? Satu kilometer Rp2,3 triliun," kata Jokowi saat meresmikan Rakernas Apeksi ke-XVII sebagaimana disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi melanjutkan ongkos membangun transportasi massal lain, ialah Light Rail Transit (LRT) pun butuh biaya besar. LRT dengan gerbong nan dibuat dalam negeri oleh PT INKA saja menghabiskan anggaran Rp600 miliar per km.
"Siapa nan sanggup? Ada kota nan APBD-nya sanggup? Tunjuk jari, saya beri sepeda. Enggak ada nan mampu," imbuhnya.
Jokowi kemudian menyebut pembangunan kereta sigap lebih murah dibanding MRT. Ia menyatakan biaya buat kereta sigap Rp780 miliar per km.
Ia juga menyinggung transportasi massal Autonomous Rail Rapid Transit (ART) nan tidak menggunakan rel melainkan magnet. Menurutnya, pembangunan kereta tanpa rel itu bakal jauh lebih murah.
Jokowi menyebut andaikan Pemda berkeinginan membangun ART, maka skema pembiayaannya bisa saja 50 persen menggunakan APBD, lampau 50 persen disumbang oleh APBN.
"Karena jika tidak 10-20 tahun nan bakal datang semua kota bakal macet. Enggak percaya? Kita lihat kelak jika kota-kota enggak siap dan menyiapkan diri mengenai transportasi massalnya," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]
(khr/pta)