CNN Indonesia
Rabu, 08 Mei 2024 09:42 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Harga minyak turun di awal perdagangan Asia pada Rabu (8/5) setelah persediaan minyak Amerika Serikat (AS) naik, nan mengindikasikan permintaan loyo.
Data American Petroleum Institute nan bocor ke publik menunjukkan ada peningkatan stok minyak mentah dan bahan bakar AS, nan merupakan parameter lemahnya permintaan.
Minyak mentah berjangka Brent turun 21 sen alias 0,3 persen menjadi US$82,95 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI AS) juga turun 13 sen alias 0,2 persen menjadi US$78,25 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stok minyak mentah AS naik 509 ribu barel per 3 Mei lalu. Sumber Reuters nan merupakan pelaku pasar, mengutip nomor tersebut dari American Petroleum Institute. Persediaan bahan bakar bensin dan sulingan juga meningkat.
Sementara, info resmi pemerintah AS mengenai stok minyak belum dirilis. Para analis nan disurvei oleh Reuters memperkirakan persediaan minyak mentah AS turun sekitar 1,1 juta barel pada pekan lalu.
Badan Informasi Energi (The Energy Information Administration/EIA) AS memperbarui perkiraannya untuk 2024. Produksi minyak bumi bakal tumbuh lebih besar pada tahun ini dibandingkan proyeksi sebelumnya, dan permintaan bakal tumbuh lebih mini dari perkiraan sebelumnya.
Harapan gencatan senjata di Gaza juga memberikan tekanan pada nilai minyak dalam beberapa sesi terakhir. AS meyakini perundingan gencatan senjata di Gaza kudu bisa menutup kesenjangan antara Israel dan Hamas.
Penguatan mata duit AS juga menekan nilai minyak. Penguatan greenback diyakini mengurangi permintaan minyak karena nilai minyak menjadi lebih mahal bagi penanammodal nan memegang mata duit lainnya.
[Gambas:Video CNN]
(pta/pta)