Harga Minyak Menguat Berkat Optimisme Permintaan Pasar

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Rabu, 12 Jun 2024 08:47 WIB

Harga minyak menanjak pada Rabu (12/6) menyusul optimisme meningkatkan permintaan dari Badan Informasi Energi AS (EIA) dan OPEC. Harga minyak menanjak pada Rabu (12/6) menyusul optimisme meningkatkan permintaan dari Badan Informasi Energi AS (EIA) dan OPEC. Ilustrasi. (iStock/bomboman).

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak menanjak pada Rabu (12/6) menyusul optimisme meningkatkan permintaan dari Badan Informasi Energi AS (EIA) dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 11 sen, alias 0,1 persen, menjadi US$82,04 per barel pada 00.16 GMT. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 18 sen, alias 0,2 persen, menjadi menetap di US$78,10.

EIA meningkatkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak bumi pada 2024 menjadi 1,1 juta barel per hari dari perkiraan sebelumnya sebesar 900 ribu barel per hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, OPEC mempertahankan perkiraan tahun ini mengenai pertumbuhan permintaan minyak dunia nan relatif kuat, dengan mengutip ekspektasi untuk perjalanan dan pariwisata di babak kedua.

Harga telah turun lebih dari 2 persen pada minggu lampau setelah OPEC dan sekutunya mengatakan mereka bakal menghentikan pengurangan produksi secara berjenjang mulai Oktober.

"Meski pekan lampau mereka mengumumkan bahwa mereka bakal mulai menghapuskan beberapa pemotongan sukarela pada akhir tahun ini, perkiraan mereka menunjukkan bahwa perihal itu bakal mudah diterima oleh pasar," ujar analis ANZ dalam sebuah catatan kliennya.

ANZ juga menambahkan bahwa permintaan minyak kemungkinan besar bakal meningkat, didorong oleh China dan negara-negara berkembang lainnya.

Stok minyak mentah AS turun 2,428 juta barel pada pekan nan berhujung 7 Juni, menurut sumber pasar Reuters nan mengutip nomor American Petroleum Institute. Persediaan diperkirakan turun sedikit di atas satu juta barel pada minggu lalu, menurut jajak pendapat awal Reuters.

Data dari EIA, badan statistik pemerintah AS, bakal dirilis pada Rabu ini. Investor juga menantikan laporan Indeks Harga Konsumen, nan bakal dirilis pada Rabu, dan pengumuman kebijakan bank sentral AS, nan bakal dirilis pada hari nan sama.

Laporan pekerjaan bulanan AS pada Jumat lebih kuat dari perkiraan. Pasar memangkas ekspektasi penurunan suku kembang pertama The Federal Reserve pada September, dan sekarang memperkirakan peluangnya sekitar 50 persen, menurut perangkat FedWatch CME. Angka inflasi nilai produsen dan konsumen China juga bakal dirilis pada hari ini.

[Gambas:Video CNN]

(sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com