Greysia Polii Merasa Kembali sebagai Atlet Masuk dalam Tim Olimpiade Paris 2024

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Greysia Polii dipercaya mengisi pos mentor tim ad hoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024. Peraih lencana emas Olimpiade Tokyo 2020 ini juga ikut datang dalam pemusatan latihan di Chambly.

Greysia Polii mengaku tetap merasa dirinya sebagai atlet saat masuk dalam tim Olimpiade Paris. "Saya saat undian dobel putri keluar tetap ada tegangnya. Mungkin lantaran tetap merasa menjadi bagian dari tim Olimpiade sebagai atlet," candanya seperti dikutip dalam rilis PBSI, baru-baru ini.

"Memang tetap menjadi bagian, tetapi tugasnya nan berbeda. Lebih kepada gimana langkah jadi pendukung nan baik buat anak-anak. Itu nan lebih ditekankan sekarang," sambungnya.

Greysia menyampaikan bahwa semua nan bakal berkompetensi di Olimpiade Paris kudu terus merenungkan tujuan."Saat training camp seperti ini, anak-anak kudu kembali menguatkan konsentrasi tujuan mereka ke sini itu untuk apa?," ujar Greysia.

"Saya pernah bilang, saat latihan berekspektasi lah setinggi-tingginya tapi tapi ketika sudah bertanding, lupakan semua dan konsentrasi pada permainan. Semoga anak-anak bisa menerapkan itu semua," minta Greysia Polii.

Berita video Greysia Polii berambisi momen peluncuran bukunya 'Menembus Garis Batas', bisa jadi pemberi motivasi bagi para atlet nan bakal berkompetensi di Olimpiade Paris 2024.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Olimpiade Tokyo 2020

Pengalaman menantang dialami Greysia Polii menjelang Olimpiade Tokyo 2020. Cerita tersebut diharapkan bisa menginspirasi semua atlet.

"Di Tokyo 2020 ketika tetap dalam keadaan pandemi Covid-19, tiga bulan sebelum pelaksanaan, saya dan semua tim tetap bertanya-tanya, ini jadi tidak Olimpiade, diundur lagi alias batal, alias seperti apa?," cerita Greysia.

"Semua serba tidak pasti membikin persiapan kami sempat turun. Kami seperti melawan musuh nan tidak terlihat. Akhirnya saya dan Apri mengutamakan latihan mental terlebih dahulu. Psikis kami ditempa agar bisa melepaskan tekanan nan sedang kami hadapi saat itu," kata Greysia lagi.

Saat masuk training camp, Greysia mengalami stress nan tinggi tapi dia sukses melewatinya. "Di Kumamoto level stress kami naik 1000%. Mau berjumpa orang nan apalagi satu tim saja takut, di bilik juga stress dengan perihal nan sama," saya Greysia.

"Latihan mental nan tadi saya bilang betul sangat membantu dalam mencari intermezo dan merilekskan pikiran," ucap Greysia.

Greysia berkata, "Training camp ini sangat krusial lantaran sebagai manusia biasa, normal merasa jenuh dengan tempat latihan nan sama sepanjang tahun. Dengan training camp, suasana bisa kembali fresh tapi tetap dengan konsentrasi nan tinggi."

"Selain itu, tim bisa lebih kompak. Suasana itu pada akhirnya bisa saja menentukan feel di lapangan."

Peluang Apri/Fadia di Olimpiade Paris 2024

Disinggung mengenai kesempatan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di fase grup Olimpiade Paris 2024, Greysia Polii meyakini kesempatan sangat terbuka.

"Kalau dari persaingan dobel putri, menurut saya ranking satu sampai ke Apri/Fadia itu sama rata. Tinggal gimana Apri/Fadia kudu bisa mengaplikasikan semua nan sudah dipelajari, nan sudah didapat pada latihan ke lapangan," tukas Greysia.

"Orang bilang Apri/Fadia di grup nan tidak lezat tapi ini Olimpiade dan semua memang nan terbaik. Peluang selalu terbuka," tutupnya.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com olaraga
liputan6.com olaraga