Gelar Diskusi Publik, Hengky Kurniawan Dengarkan Unek-unek Kaum Gen Z Bandung Barat

2 minggu yang lalu

SekitarKita.id- Calon Bupati Bandung Barat (KBB), Hengky Kurniawan, menggelar obrolan publik untuk kaum Gen-Z nan berjudul “Beri Ide KBB”, di Café Finalis Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Minggu sore (03/11).

Acara ini bermaksud untuk menyerap buahpikiran dan pendapat kaum muda demi kemajuan KBB. Hengky Kurniawan datang didampingi istri, Sonya Fatmala, dan memaparkan visi-misi pasangan calon HADE di hadapan para peserta.

Hadir ketua DPC PDI-P Ida Widaningsih, Ketua Tim Pemenangan HADE, Iwan Ridwan dan perwakilan tim pemenangan serta tim Jabar Bergerak KBB.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada kesempatan itu, Hengky Kurniawan, mengungkapkan rencana besar jika terpilih kembali dalam Pilkada mendatang.

Hengky berkomitmen untuk membangun stadion bertaraf internasional di Bandung Barat, sebagai wadah bagi anak-anak muda untuk menyalurkan talenta dan kegemaran mereka, terutama dalam bagian olahraga.

Inisiatif ini diharapkan dapat mendukung generasi muda nan aktif dan kreatif, sekaligus menciptakan pusat aktivitas olahraga bagi masyarakat KBB.

Selain pembangunan stadion, Hengky juga menyiapkan sejumlah program unggulan nan berfokus pada peningkatan perekonomian masyarakat dan program-program pro rakyat lainnya. Menurutnya, masukan dari kaum muda sangat krusial untuk memajukan daerah.

“Di luar ekspektasi saya, mereka sangat memperhatikan kebijakan pemerintah wilayah serta menyampaikan kekurangan nan ada, nan sudah saya catat untuk perbaikan ke depan,” ujar Hengky setelah menghadiri aktivitas obrolan publik dengan Gen-Z Bandung Barat.

Hengky menyampaikan, beberapa aspirasi utama nan disampaikan para peserta obrolan meliputi peningkatan lapangan pekerjaan dan support bagi anak muda kreatif.

Ia juga menegaskan bahwa kebijakan untuk mendukung Gen-Z dan lapangan kerja sebenarnya sudah mulai dirancang sejak dia menjabat, namun sempat terkendala pandemi Covid-19.

Dalam bagian pendidikan, para Gen-Z berambisi agar kuota danasiwa dapat ditingkatkan, termasuk support untuk mereka nan menempuh bidang kebijakan publik serta masukan mengenai peningkatan jasa kesehatan.

Hengky pun tertarik dengan buahpikiran Gen-Z untuk menyelenggarakan aktivitas tahunan nan melibatkan pelaku UMKM. Acara ini diharapkan dapat membantu meningkatkan omzet pelaku upaya mini melalui event nan rutin digelar di Bandung Barat.

“Kami berencana mengadakan event tahunan nan menjadi identitas KBB, sehingga dapat menarik kunjungan dari wilayah lain dan mendongkrak perekonomian masyarakat lokal,” jelas Hengky.

Lebih lanjut, Hengky mengungkapkan perhatian khususnya pada sektor pendidikan dan kesehatan.

Ia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui training SDM pendidik, termasuk penguasaan teknologi bagi para pembimbing serta perbaikan akomodasi sekolah.

“Kami bakal terus meningkatkan kualitas pendidik dan memastikan akomodasi pendidikan memadai untuk generasi muda nan berbobot di masa depan,” tambah Hengky.

Rencana besar Hengky untuk Bandung Barat ini diharapkan dapat mewujudkan Bandung Barat sebagai tempat tinggal nan nyaman dan tempat tujuan wisata nan menarik, sekaligus menciptakan lebih banyak kesempatan ekonomi bagi masyarakat.

Puluhan peserta antusias mengikuti obrolan ini, di antaranya adalah Nalsali Ginting, seorang mahasiswa Universitas Indonesia, nan mengaku puas dengan jawaban Hengky mengenai rumor pendidikan dan kesehatan nan menurutnya perlu peningkatan di KBB.

Nalsali menyampaikan bahwa selama beberapa tahun terakhir, sektor kesehatan dan pendidikan di Bandung Barat tetap mengalami ketimpangan.

“Di bagian kesehatan dan pendidikan memang tetap terlihat adanya kurang pemerataan, terutama di wilayah terpencil. Meski Pak Hengky hanya menjabat sebagai Bupati selama dua tahun, saya optimis dengan komitmen beliau untuk memperhatikan sektor-sektor nan menjadi perhatian kami,” ujar Nalsali.

Selain itu, Nalsali menyoroti pentingnya perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, seperti akomodasi toilet, perpustakaan, dan sarana lainnya.

“Wilayah Bandung Barat sisi barat dan selatan tetap memerlukan perhatian lebih dalam perihal prasarana agar tidak jomplang dengan akomodasi di pusat KBB di Ngamprah,” tambahnya.

Senada Komuniti Leader Beri Ide KBB, Fiqih Hidayat, menyatakan bahwa obrolan ini adalah corak kecintaan kaum muda Bandung Barat untuk berkontribusi dalam memajukan wilayah mereka.

Ia menyebut bahwa sejumlah kegelisahan nan dirasakan Gen-Z turut disampaikan dalam aktivitas ini, termasuk kebutuhan bakal sarana olahraga dan persoalan kemacetan.

“Anak-anak muda di sini suka berolahraga, tapi akomodasi olahraga terbatas, jadi banyak nan kudu ke Kota Baru Parahyangan. Selain itu, kemacetan di jalur menuju Bandung juga menjadi halangan bagi kami nan kuliah di sana. Kami juga prihatin soal ekonomi kreatif, banyak konten pembuat asal KBB nan punya potensi besar, tapi belum mendapat perhatian dari pemerintah untuk dijadikan bagian dari pengembangan wisata dan ekonomi kreatif,” kata Fiqih.

Lebih jauh, Fiqih menggarisbawahi rumor ketenagakerjaan dan pentingnya danasiwa bagi anak muda KBB.

“Kami mau pemerintah meningkatkan kesempatan beasiswa, terutama bagi nan terdampak secara ekonomi, serta meningkatkan legalisasi sekolah di KBB agar lebih banyak anak muda bisa tersentuh program beasiswa,” ujarnya.

“Acara “Beri Ide KBB” ini diharapkan menjadi awal bagi kaum Gen-Z di Bandung Barat untuk terlibat aktif dalam memberikan masukan kepada calon pemimpin demi mewujudkan Kabupaten Bandung Barat nan lebih baik dan sejahtera,” tandasnya.

Source link

Editor : Abdul Kholilulloh

Sumber Berita : Laporan: Taufik/Adul

Sumber sekitarkita.id politik