Gambaran Starting XI Timnas Indonesia Setelah Kevin Diks Bergabung, Siapa Tersisih?

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Saga naturalisasi Kevin Diks akhirnya mencapai puncaknya. Pada Sabtu (12/10/2024), bek FC Copenhagen ini menerima pinangan menjadi Warga Negara Indonesia setelah melakukan salaman hangat dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

"Makan siang berbareng pemain FC Copenhagen nan mempunyai darah Indonesia, tak lupa salaman. Selamat datang di Timnas Indonesia, Kevin Diks," tulis Erick Thohir di akun media sosialnya.

Kevin Diks Bakarbessy tiba di Jakarta pada Kamis (10/10/2024). Kabar kedatangannya mulai beredar ketika sebuah unggahan direct message (DM) mengisyaratkan kehadirannya di ibu kota.

Bek nan mempunyai keturunan Maluku ini merupakan salah satu pemain diaspora nan pertama kali masuk dalam radar pembimbing Shin Tae-yong empat tahun lalu. Meskipun sudah melalui beragam kepemimpinan PSSI, dari Iwan Bule hingga Erick Thohir, kesempatan untuk bersalaman baru terwujud sekarang.

Setelah menunggu selama empat tahun, Kevin Diks sekarang resmi menjadi WNI dan siap mengukir prestasi berbareng Timnas Indonesia.

Cocoknya di Bek Tengah

Menurut info dari Transfermarkt, Kevin Diks adalah seorang bek tengah nan mumpuni. Namun, dia juga mempunyai keahlian untuk beraksi di posisi bek kanan maupun kiri. Lahir dan dibesarkan di Belanda, Diks memulai pekerjaan sepak bolanya di Vitesse sebelum akhirnya dipermanenkan oleh Fiorentina.

Tak hanya itu, dia juga pernah dipinjam oleh klub besar Eredivisie, Feyenoord, selama satu musim. Selain Feyenoord, Diks juga sempat merasakan pengalaman bermain di Liga Italia lainnya, ialah Empoli, sebagai pemain pinjaman.

Setelah itu, Diks melanjutkan kariernya di Aarhus GF di Denmark, kemudian kembali ke Fiorentina, sebelum akhirnya pada musim 2021/2022, dia berasosiasi dengan FC Copenhagen dengan status bebas transfer.

Sepanjang perjalanan kariernya, Diks lebih sering beraksi sebagai bek tengah, sehingga besar kemungkinan pembimbing Shin Tae-yong bakal menempatkannya di posisi central defender.

Berduet dengan Jay dan Mees?

Mengingat kecenderungan Shin Tae-yong nan belakangan ini sering menggunakan susunan tiga bek tengah, Kevin Diks berpotensi besar untuk menjadi bagian dari skema tersebut. Kemungkinan besar, dia bakal berduet dengan Jay Idzes dan Mees Hilgers di lini belakang.

Namun, perlu diingat bahwa Shin Tae-yong sebelumnya lebih suka menerapkan susunan empat bek, nan terdiri dari dua bek tengah dan dua bek sayap alias full back.

Dengan demikian, tampaknya kombinasi trio belakang nan terdiri dari Diks, Idzes, dan Hilgers sudah cukup solid. 

Nasib Ferarri dan Ridho?

Timnas Indonesia sekarang mempunyai banyak pilihan bek nan bervariasi, baik di posisi tengah, kiri, maupun kanan. Nama terbaru nan berasosiasi adalah Mees Hilgers. Selain Hilgers, ada juga Jay Idzes, Sandy Walsh, dan Jordi Amat nan siap memperkuat lini belakang.

Jangan lupakan Calvin Verdonk, Pratama Arhan, Wahyu Prasetyo, dan Asnawi Mangkualam. Ditambah lagi, Shayne Pattynama dan Nathan Tjoe-A-On nan serbabisa, semakin memperkaya opsi pelatih.

Namun, dua nama nan mungkin paling 'disayangkan' jika kudu kehilangan tempat di lini belakang adalah Rizky Ridho dan Muhammad Ferarri. Kehadiran Mees Hilgers apalagi sudah membikin Ridho kudu rela kehilangan posisi utamanya saat Timnas Indonesia bermain seri melawan Bahrain.

Meskipun bek dari Persija Jakarta itu tampil di babak kedua, bermain sebagai pengganti bukanlah perihal nan biasa baginya. Ridho dikenal sebagai pemain inti Timnas Indonesia dalam banyak kesempatan, dan kemampuannya berduet dengan Idzes alias Justin Hubner terbukti tidak pernah menjadi masalah.

Sementara itu, Ferarri sering diturunkan sebagai supersub, dengan kemampuannya beradaptasi sigap dengan ritme pertandingan menjadi salah satu kelebihan bek nan juga memperkuat Persija ini.

Yang jelas, baik Rizky Ridho maupun Ferarri mempunyai peranan krusial dalam skuat Timnas Indonesia. Pelatih Shin Tae-yong jelas memerlukan keduanya, terlihat dari penampilan mereka di laga-laga terakhir Merah Putih, di mana keduanya menjadi aset berbobot bagi Skuad Garuda.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Sumber liputan6.com olaraga
liputan6.com olaraga