Jakarta, CNN Indonesia --
PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) turut ambil peran dalam aktivitas pembinaan dan Focus Group Discussion (FGD) mengenai hubungan industrial nan diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Sulawesi Tengah (Sulteng) di Kabupaten Morowali Utara pada Kamis (14/11).
Adapun salah satu tujuan aktivitas tersebut adalah untuk memperkuat hubungan industrial, sehingga terjadi suasana kerja nan selaras dan kondusif antara perusahaan dan pekerja di sektor smelter nikel dan industri nan tengah berkembang pesat di wilayah terkait.
Head of Corporate Communication PT GNI, Mellysa Tanoyo menyatakan menyambut baik support dan inisiatif Disnaker Sulteng menyelenggarakan FGD ini. Mellysa menegaskan komitmen PT GNI untuk menerapkan hubungan industrial nan sehat dan adil, dengan selalu terbuka menerima masukan dari beragam pihak demi perbaikan kondisi kerja dan kesejahteraan karyawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat menyambut baik inisiatif Disnaker Sulteng dalam mengadakan obrolan ini. Selain itu, perusahaan juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah khususnya Disnaker Provinsi atas pembinaan dan pengawasan terhadap perkembangan perusahaan kami," kata Mellysa.
Pada aktivitas itu, Kepala Disnaker Sulteng, Arnold Firdaus menilai bahwa hubungan industrial antara PT GNI dan para pekerja sudah melangkah baik.
Arnold mengatakan, hubungan nan baik antara perusahaan dengan pekerja dapat menjaga produktivitas, di mana semua pihak dapat bekerja beriringan sesuai visi dan misi perusahaan PT GNI.
"Hubungan baik antara manajemen dan pekerja sudah cukup terbentuk, mudah-mudahan dapat melangkah dengan semakin baik, sehingga mendorong hubungan industrial nan positif, dan bisa memberikan kebaikan kepada perusahaan," ujar Arnold.
Salah satu topik nan dibahas dalam FGD adalah patokan ketenagakerjaan nan bertindak di Indonesia, serta peningkatan kesejahteraan pekerja. Dalam hubungan industrial, perbedaan pendapat alias bentrok kerja diakui kerap muncul, terutama dalam lingkungan kerja nan padat dan berskala besar. Untuk itu, prinsip musyawarah dan komunikasi nan efektif ditekankan menjadi solusi agar persoalan terselesaikan secara tenteram dan adil.
Arnold menambahkan, pihaknya selalu melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan pemantauan terhadap PT GNI. Selama pengawasan itu, perusahaan sukses memberikan hasil pengembangan nan signifikan mengenai kepatuhan norma kerja maupun norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
"Sejauh ini perkembangan kepatuhan dari perusahaan sangat bagus dan signifikan kemajuannya. Karena ketika kami kuantitatifkan, tingkat kepatuhan itu sudah bergerak dan saat ini sudah mencapai 86 persen pada norma kerja maupun norma K3," katanya.
Hingga saat ini, PT GNI ditegaskan terus melakukan pengembangan dan perbaikan dalam beragam sektor untuk mengoptimalkan keahlian terhadap norma K3, antara lain melalui training dan sertifikasi untuk meningkatkan kapabilitas para pekerja.
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]