CNN Indonesia
Selasa, 05 Nov 2024 18:47 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan dilema dalam menyiapkan lahan, apakah untuk program 3 juta rumah alias swasembada pangan.
Menurutnya, tugas Kementerian ATR/BPN tidak mudah untuk menghadirkan keseimbangan pembangunan, termasuk menjaga lingkungan. Jangan sampai semua lahan digunakan untuk membangun 'beton'.
"Ini memang kembali pada pilihan kita. Di satu sisi kita mau membangun (3 juta) rumah, di satu sisi kita mau mempertahankan lahan sawah (demi swasembada pangan)," ucapnya dalam Konferensi Pers di Kementerian ATR/BPN, Jakarta Selatan, Selasa (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AHY menyebut swasembada pangan memang menjadi konsentrasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Terlebih, ada ancaman dari kondisi perang dan geopolitik dunia terhadap komoditas pangan.
Pria nan juga merupakan ketua umum Partai Demokrat itu mewanti-wanti ancaman perang terhadap stok pangan Tanah Air. Oleh lantaran itu, AHY mendukung upaya Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid menyiapkan 3 juta hektare lahan untuk sawah baru.
"Kalau nilai (pangan) tiba-tiba melambung tinggi, kita sangat memerlukan komoditas impor, maka susah rasanya untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jadi, 3 juta hektare itu (sawah baru) adalah kalkulasi nan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia," jelas AHY.
"Dan tentu pembukaan lahan-lahan food estate di beragam wilayah ini kudu dikalkulasi dengan matang, tetapi revitalisasi lahan nan sudah ada juga perlu dilakukan," tutupnya.
Swasembada pangan menjadi salah satu sasaran Presiden Prabowo, apalagi dia berupaya mencapainya dalam 4 tahun-5 tahun. Di lain sisi, Prabowo juga menargetkan pembangunan 3 juta rumah setiap tahunnya.
[Gambas:Video CNN]
(skt/pta)