Liputan6.com, Jakarta - OpenAI resmi memperluas akses ke DALL-E 3, salah satu generator gambar AI terbaiknya ke pengguna ChatGPT gratis. Sebelumnya, akses hanya diberikan untuk para pengguna ChatGPT Plus dengan biaya USD 20 alias sekitar Rp 318 ribu.
Mengutip info dari Tech Radar, Senin (12/8/2024), adanya akses ini memungkinkan pengguna ChatGPT cuma-cuma untuk membikin dua gambar per hari memanfaatkan keahlian DALL-E 3.
Sebagai perbandingan, pengguna ChatGPT Plus bisa memanfaatkan DALL-E 3 bisa membikin hingga 50 gambar per hari.
DALL-E 3 merupakan jenis ketiga dari image generating model dari OpenAI. Dijelaskan perusahaan, model ini disebut bisa memahami prompt atau perintah nan diberikan jauh lebih baik dari generasi sebelumnya.
Tidak hanya itu, model ini juga bisa menciptakan gambar nan lebih imajinatif dan lebih photorealistic. Model ini pun sudah terintegrasi dengan ChatGPT.
Oleh karena itu, pengguna dapat membikin dan menyempurnakan gambar melalui percakapan nan dilakukan dengan chatbot, daripada menyempurnakan prompt atau perintah awal terus menerus.
Perluasan akses ini pun disebut menjadi strategi OpenAI menggoda pengguna untuk mulai berlangganan. Untuk diketahui, ini bukan pertama kalinya perusahaan merilis fitur premium ke pengguna gratis.
Sebelumnya, ada custom GPT buatan pihak ketiga hanya tersedia untuk para pelanggan. Namun, semua pengguna ChatGPT kini bisa mengaksesnya.
Selain itu, model bahasa terkini dari OpenAI ialah GPT-4o sekarang telah tersedia untuk semua pengguna. Karenanya, meski ada batas pemakaian, akses ini memungkinkan lebih banyak orang untuk menjajal pengalaman memakai ChatGPT.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengenal SearchGPT, Mesin Pencari Besutan OpenAI nan Siap Lawan Dominasi Google Search
Di sisi lain, OpenAI juga baru saja memperkenalkan mesin pencari berkekuatan AI berjulukan SearchGPT.
Mengutip The Verge, Minggu (28/7/2024), SearchGPT diklaim bakal menjadi pesaing berat Google Search.
Kalau biasanya mesin pencari hanya menampilkan sederet link, SearchGPT berbeda, di mana seakan-akan mempunyai otak sendiri nan bisa mengerti maksud pertanyaan manusia.
Misalnya, Anda bernanya tentang pagelaran musik tertentu, SearchGPT tak hanya kasih daftar link, tapi juga langsung kasih rangkuman singkat tentang festivalnya, komplit dengan link ke sumber aslinya. Canggih kan?
Selain itu, SearchGPT juga bisa kasih jawaban visual, jadi Anda dapat langsung memandang gambar alias video nan relevan dengan pencarian.
Kerennya lagi, Anda bisa terus bertanya setelah hasil pencarian muncul. Jadi, proses pencarian bakal lebih interaktif dan enggak bikin pusing.
Tapi, SearchGPT tetap dalam tahap pengembangan namalain prototipe. Jadi, baru beberapa orang saja nan bisa menjajalnya.
Menurut ahli bicara OpenAI, Kayla Wood, layanan mesin pencari ini didukung model GPT-4 dan saat ini hanya bisa diakses oleh 10.000 pengetes ketika diumumkan.
"OpenAI bekerja sama dengan mitra pihak ketiga dan menggunakan feed konten langsung untuk mendapatkan hasil pencariannya. Tujuannya akhirnya untuk mengintegrasikan fitur pencarian langsung ke ChatGPT," kata Wood.
Bakal Saingi Google Search?
Langkah SearchGPT ini dinilai bisa menjadi ancaman untuk kedigdayaan mesin pencari Google.
Google disebut tengah bergegas untuk memasukkan fitur AI di seluruh mesin pencariannya lantaran cemas pengguna bakal beranjak ke produk pesain nan menawarkan tool seperti SearchGPT.
Inovasi OpenAI ini juga menempatkan perusahaan dalam persaingan nan lebih langsung dengan startup Perplexity nan belum lama ini menyatakan diri sebagai mesin "jawaban" berbasis AI.
Baru-baru ini, Perplexity dikritik lantaran fitur AI nan menurut penerbit menjiplak pekerjaan mereka.
Mengenai reaksi keras tersebut, OpenAI mengatakan, pihaknya mengambil pendekatan berbeda dari Perplexity.
Dikembangkan atas Kerja Sama dengan Penerbit Berita
Dalam unggahan blog, OpenAI menekankan jika SearchGPT dikembangkan atas kerja sama dengan beragam mitra outlet berita. Antara lain adalah organisasi media pemilik The Wall Street Journal, The Associated Press, dan Vox Media.
"Mitra buletin (media) memberikan masukan nan berbobot dan kami terus menggali masukan dari mereka," kata Wood.
Penerbit pun mempunyai langkah untuk mengelola gimana buletin alias tulisan mereka muncul di fitur pencarian OpenAI. Penerbit juga punya opsi untuk tidak memakai konten mereka untuk melatih model OpenAI dan tetap muncul di hasil pencarian.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.