Liputan6.com, Jakarta - Mayumi Kitakata mempunyai kucing piaraan berjulukan Chi nan datang dan pergi selama bertahun-tahun. Perempuan 57 tahun itu mau Chi selalu sehat dan panjang umur.
Kitakata kemudian memutuskan untuk menggunakan CatsMe!, sebuah aplikasi berbasis kepintaran buatan (atificial intelligence/AI) nan dimaksudkan untuk mengetahui kapan kucing merasakan sakit.
Fungsi dari aplikasi CatsMe! adalah untuk mengurangi dugaan kapan waktu nan tepat mengunjungi master hewan. Demikian sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (14/6/2024).
“Chi (kucing kesayangan) berada pada usia di mana semakin banyak penyakit bakal muncul,” kata Kitakata, nan tetap lajang dan mempunyai seorang putra dewasa.
“Jadi, saya bisa berkonsultasi dengan dokter hewan namun tetap mengurangi jumlah kunjungan ke rumah sakit sangat krusial baginya dan bagi saya,” dia menambahkan.
Meskipun hewan piaraan merupakan bagian integral dari banyak family di seluruh dunia, mereka mempunyai peran nan sangat besar di Jepang lantaran populasi nan menua dan menurunnya nomor kelahiran.
Asosiasi Makanan Hewan Jepang (The Japan Pet Food Association) memperkirakan terdapat nyaris 16 juta kucing dan anjing piaraan di Jepang pada 2023, lebih banyak dibandingkan jumlah anak di bawah 15 tahun.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Startup di Balik Aplikasi CatsMe!
Startup teknologi Carelogy dan peneliti di Universitas Nihon mengembangkan CatsMe! dengan melatihnya pada 6.000 gambar kucing, dan aplikasi tersebut telah digunakan oleh lebih dari 230.000 pengguna sejak diluncurkan pada 2023.
Para developer mengatakan akurasinya lebih dari 95% dan berambisi tingkat kecermatan tersebut bakal meningkat seiring dengan training AI pada lebih banyak wajah kucing.
Profesor Universitas Nihon, Kazuya Edamura, mengatakan CatsMe! bisa mengetahui sampai tingkat tertentu apakah seekor hewan kesakitan alias tidak, tapi ini adalah tugas nan lebih susah bagi pemiliknya.
“Statistik kami menunjukkan bahwa lebih dari 70% kucing tua menderita radang sendi alias nyeri, namun hanya 2% dari mereka nan betul-betul pergi ke rumah sakit,” kata Edamura.
“Jadi, alih-alih membikin pemeriksaan akhir, kami menggunakan (aplikasi) sebagai perangkat untuk menyadarkan pemilik apakah situasinya normal alias tidak,” tuturnya.
Kehidupan Kitakata dan Chi
Kitakata dan Chi tinggal di sebuah apartemen di pusat kota Tokyo, dengan tempat tidur siang kucing nan sempurna di dekat jendela anjungan nan menghadap ke pohon sakura, lima lantai di bawahnya.
Dia memantau aktivitas toilet Chi dan menggunakan aplikasi untuk membaca wajahnya setiap hari.
Kitakata memelihara kucing sejak usia pertengahan 20-an, termasuk Soran, seekor kucing jantan bergaris coklat nan meninggal sekitar enam tahun lampau lantaran kanker pada usia delapan tahun.
“Jika saya menyadarinya, mungkin kita bisa melakukan pengobatan kanker lebih awal alias semacamnya dan itu bakal membantu, tapi apalagi master hewan pun tidak mengetahuinya. Saya mungkin bisa menyelamatkannya," katanya sembari berlinang air mata.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.