CNN Indonesia
Rabu, 05 Jun 2024 18:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyinggung soal kemungkinan anggaran subsidi pada APBN 2025 atau APBN pertama pemerintahan Prabowo Subianto dipangkas untuk menekan shopping pemerintah.
Suharso mengatakan ini merupakan salah satu langkah untuk menekan defisit anggaran di nomor 1,5 persen sampai 1,8 persen pada APBN 2025. Angka ini jauh di bawah Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) sebesar 2,45 persen sampai 2,82 persen.
Menurutnya, anggaran shopping pemerintah untuk subsidi selama ini porsinya cukup besar. Namun, ada pula opsi lainnya ialah mendorong penerimaan pajak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kita lihat lagi program-program nan mungkin untuk kita kurangi belanjanya. Apakah dari sisi subsidi ada nan mau dikurangi ataukah dari sisi revenue kita mau sorong naik" ujarnya usia Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Rabu (5/6).
Lanjutnya, pemangkasan anggaran subsidi hanya salah satu contoh. Sebab, tetap banyak program-program shopping lainnya nan bisa dipangkas agar defisit bisa diturunkan.
"Kan banyak, ada shopping pusat nan ada beberapa kita bisa lakukan spacing sedikit, pengurangan sedikit," jelasnya.
Ia menjelaskan penurunan defisit dari nan direncanakan dengan usulnya hanya sekitar 1 persen alias Rp230 triliun dari Produk Domestik Bruto (PDB) 2025. Jumlah nan cukup mini dan dinilai bisa dilakukan.
"Jadi nggak terlalu besar. Ini kan tetap dalam pembahasan pendahuluan, kelak setelahnya ada tahapan berikutnya Keppres presiden mengenai Rencana Kerja Pemerintah (RKP), kelak RKP nan sudah official. Jadi pedoman penyusunan APBN ini kan sedang mau dibahas," terangnya.
Selain itu, Suharso menuturkan langkah lain untuk menekan defisit bisa dengan meningkatkan penerimaan negara lebih besar dari nan direncanakan. Itu adalah pilihan-pilihan nan dinilai bisa diambil.
"Defisit itu berfaedah kan shopping nan kita logis kan dan tentu jika bisa memaksimalkan penerimaan lebih bagus," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]
(ldy/pta)