tim | CNN Indonesia
Rabu, 20 Nov 2024 18:30 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Indonesia (BI) siap memberikan insentif kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) ke perbankan nan mendukung program 3 juta rumah per tahun nan dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Deputi Gubernur BI Juda Agung mengungkap perihal ini bermaksud untuk mengatasi nomor kekurangan perumahan alias backlog rumah nan tetap tinggi.
"Yang pertama adalah dari sisi insentif likuiditas kepada bank nan menyalurkan angsuran di sektor perumahan dan bangunan secara seluruhnya," ucap Juda dalam konvensi pers RDG BI, Rabu (20/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah sektor nan bakal diberikan insentif likuiditas ini termasuk bank nan menyalurkan angsuran di sektor konstruksi, real estate, angsuran pemilikan rumah (KPR), dan angsuran pemilikan apartemen (KPA).
Bentuk support lain dari BI terhadap program 3 juta rumah adalah dari sisi loan to value (LTV) pada proses pengajuan angsuran properti nan tetap dilonggarkan hingga 100 persen. Artinya, duit muka namalain down payment (DP) bisa sebesar 0 persen.
Dalam kesempatan nan sama, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkap pemberian subsidi angsuran dalam program 3 juta rumah bermaksud untuk mendorong permintaan pembelian rumah meningkat. Maka itu, pihaknya mendukung dalam sisi suplai perbankan.
"Bank-bank nan menyalurkan angsuran ke sektor-sektor, termasuk rumah ini kami berikan insentif likuiditas. Di dalamnya termasuk untuk perumahan, khususnya perumahan rakyat," tutur dia.
[Gambas:Video CNN]
(del/pta)