Berkat DBHCHT, Petani Tembakau di Sumenep Nikmati Hasil Irigasi Air Tanah yang Lebih Efisien

Sedang Trending 1 hari yang lalu

SUMENEP: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus berupaya meningkatkan produktivitas dan kualitas tembakau dengan memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

Salah satu langkah strategis nan ditempuh adalah pembangunan irigasi air tanah dangkal dan dalam di wilayah penghasil tembakau. Program ini bermaksud untuk memastikan kesiapan air bagi petani, khususnya saat musim tandus nan sering menjadi hambatan utama dalam budidaya tembakau.

Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menjelaskan bahwa irigasi air tanah ini sangat krusial bagi petani tembakau. “Air nan cukup sangat dibutuhkan dalam proses penanaman agar hasil panen bisa maksimal,” ujarnya.

Pembangunan irigasi air tanah nan didanai DBHCHT ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air untuk tembakau di tengah perubahan suasana nan kerap mengganggu produktivitas.

“Dengan keyersediaan air nan terjamin, petani tidak perlu lagi berjuntai pada sumur sumur mini nan kurang efisien. Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih konsentrasi meningkatkan teknik budidaya dan menghasilkan tembakau berbobot tinggi,” tambahnya.

Dia juga menyampaikan bahwa Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, selalu menegaskan bahwa pembangunan irigasi air tanah merupakan salah satu corak komitmen Pemkab Sumenep dalam mendukung sektor perkebunan dalam penyediaan prasarana pertanian khususnya untuk tanaman tembakau sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

“Irigasi air tanah ini bukan hanya infrastruktur, tetapi investasi jangka panjang untuk masa depan petani dan menjaga kualitas tembakau Sumenep nan lebih baik,” tuturnya.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo juga menyampaikan bahwa program irigasi air tanah bakal terus dikembangkan agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas, terutama di wilayah nan sering mengalami kekeringan.

“Dengan akses air nan mudah, petani dapat menerapkan pengaturan air ke beberapa lahan nan tepat sesuai kebutuhan tanaman, sehingga hasil panen lebih optimal,” katanya.

Salah satu petani penerima manfaat, Ahmad, mengungkapkan rasa syukurnya. “Sebelumnya kami sering kekurangan air saat kemarau, tapi sekarang, air sudah tersedia disini, kami bisa mengatur air sesuai kebutuhan, dan kualitas tembakau kami jauh lebih baik,” katanya bahagia.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani tembakau di Kabupaten Sumenep sekaligus memperkuat sektor pertanian lokal khususnya tanaman perkebunan agar bisa bersaing di pasar domestik maupun internasional.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, membujuk masyarakat untuk terus mendukung program DBHCHT dengan membeli rokok legal nan mempunyai pita cukai.

“Tarif cukai nan dikenakan terhadap rokok dan hasil tembakau lainnya tidak hanya masuk ke kas negara, tetapi juga didistribusikan kembali ke wilayah penghasil cukai seperti Sumenep, melalui sistem DBHCHT,” paparnya.

Navigasi pos

Sumber kabarjatim.com
kabarjatim.com