Liputan6.com, Jakarta Pebulutangkis legendaris Candra Wijaya kembalimenggelar kejuaraan bulutangkis unik dobel nan sudah rutin dijalankannya sejak 2009. “12th Yonex-Sunrise Doubles Special Championships 2024” Presented by Candra Wijaya nan bakal berjalan pada 4-7 September 2024 di Hall Daihatsu Yonex-Sunrise Candra Wijaya International Badminton Centre (DYSCWIBC), Serpong Tangerang Selatan, Banten. Ajang ini menjadi corak sumbangsih Candra untuk membangkitkan prestasi bulu tangkis Indonesia khususnya di sektor ganda.
Kejuaraan unik dobel nan digelar Candra Wijaya ini mempertandingan nomor boy’s, girl’s, mix’s doubles dimulai dari golongan umur U15, U17 dan U19 hingga mens dan womens doubles, selain nomor bulutangkis konvensional tersebut, ada pula digelar pertandingan nomor three on three nan sedang naik daun.
Para peserta bakal memperebutkan trofi nan didesain sangat indah, menarik, dan berkelas. Selain itu juga ada total bingkisan Rp265 juta.
“Saya menggelar arena ini pertama berterima kasih atas support sponsor selama ini, khususnya Yonex Sunrise, juga team CWIBC nan terus konsisten mau mempertahankan gengsi/supremasi dobel putra/putri/campuran kita, selain tentunya ikut mendukung PP PBSI dengan melakukan pembinaan karna kejuaraan ini mempunyai alias mendapat point nasional," ujar Candra dalam bertemu pers Senin (26/8/2024).
Candra berambisi dari turnamen ini bisa lahir pemain bulu tangkis ganda nan handal untuk Indonesia di masa mendatang seperti ketika dirinya berhasil merebut emas Olimpiade 2000 berbareng Tony Gunawan.
"Lewat kejuaraan ini, kita mau memberikan kesempatan lebih banyak kepada bibit-bibit pemain muda berbakat khususnya di golongan dobel untuk terus semakin mengasah dan meningkatkan kemampuan, menambah jam terbang pengalaman,” tutur Candra.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sejarah Turnamen Khusus Ganda Candra Wijaya
Kejuaraan unik dobel ini pertama kali diselenggarakan tahun 2009 dan berjalan setiap tahun hingga 2019. Cuma, pada 2016 arena ini sempat tidak terselenggara lantaran kesulitan mencari arena pertandingan nan representatif setelah GOR Asia-Afrika, Senayan, direnovasi untuk persiapan Asian Games 2018, sementara Hall Daihatsu CWIBC juga tengah dibangun.
Ketika pandemi Covid-19 melanda bumi dan juga Tanah Air, turnamen ini terpaksa juga kudu rehat dan tidak bisa digelar selama tiga tahun. Yaitu pada tahun 2020, 2021, dan 2022. Kini dengan kondisi kesehatan di masyarakat makin membaik dan oleh pemerintah sudah dinyatakan sebagai endemi, arena bergengsi ini bisa terselenggara kembali di tahun 2023.
“Sejarah telah membuktikan bahwa sektor dobel adalah permainan nan aktraktif dan menarik, sehingga banyak diminati dan dinikmati pecintanya. Terbukti pula dari dulu hingga sekarang Indonesia mempunyai ganda-ganda andal dan melegenda. Tak hanya di dobel putra, tetapi juga di dobel putri dan dobel campuran. Belakangan ini, sektor dobel terus menjadi penyelamat muka Indonesia di beragam kejuaraan internasional, termasuk di All England, Kejuaraan Dunia, hingga di Olimpiade,” tambah Candra.
Ganda Indonesia Sering Sumbang Emas Olimpiade
Pada awal penyelenggaraan, arena ini semula berjudul “Yonex-Sunrise Men’s Doubles Championships” lantaran hanya unik mempertandingkan dobel putra. Tapi mengalami perubahan pada 2015 menjadi “Yonex-Sunrise Doubles Special Championships” nan tidak saja mempertandingkan nomor dobel putra, melainkan juga ditambah dengan dobel putri dan dobel campuran.
“Mulai 2015 saya membikin perubahan dengan mempertandingkan dobel putri dan dobel campuran. Alasannya, lantaran mau sektor dobel Indonesia terus berjaya. Apalagi, belakangan ini sektor dobel putri dan dobel campuran juga sering mengharumkan Indonesia dengan prestasinya,” tegas Candra.
Dominasi sektor dobel Indonesia selama ini memang begitu kuat. Dari delapan lencana emas nan direbut pebulutangkis Indonesia di pentas Olimpiade, lima emas di antaranya dipersembahkan pemain-pemain ganda. Selain Candra/Tony, pasangan dobel Indonesia nan sukses di Olimpiade ada dobel putra Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky di Olimpiade Atlanta 1996. Lalu Markis Kido/Hendra Setiawan di Olimpiade Beijing 2008. Disusul dobel campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Terakhir dobel putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020.
“Semoga dari Yonex-Sunrise Doubles Spesial Championships ini bisa melahirkan kembali pemain-pemain dobel andal, baik di dobel putra, dobel putri, dan dobel campuran untuk bisa disumbangkan bagi negara tercinta, Indonesia,” minta Candra.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.