Bambang Susantono Akhirnya Buka Suara Usai Mundur dari Kepala OIKN

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Bambang Susantono akhirnya bersuara usai resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala Otorita IKN.

Ia mengucapkan selamat bekerja kepada penggantinya, ialah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Ucapan serupa juga diberikan untuk pengganti Wakil Kepala OIKN Dhony Rahajoe, ialah Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni.

"Izinkan saya menyampaikan bahwa pembangunan IKN perlu terus bersama-sama kita dukung. IKN adalah simbol peradaban baru Indonesia pada 2045 dan cita-cita luhur tersebut kudu tetap kita jaga hingga terwujud," kata Bambang di akun IG pribadinya, Selasa (4/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meski saya tidak lagi berada dalam organisasi Otorita IKN, saya bakal terus menyumbangkan tenaga, pemikiran, dan skill kami demi terwujudnya IKN nan hijau (green), pandai (smart), handal (resilient), inklusif, dan berkepanjangan (sustainable)," sambungnya.

Bambang menegaskan pembangunan IKN Nusantara dengan konsep Negara Rimba Nusa bukan hanya angan Indonesia, melainkan bumi untuk menjadi model kota masa depan. Oleh lantaran itu, dia menekankan pentingnya konsistensi rencana tata ruang serta prinsip-prinsip environment, social, and governance (ESG).

Ia merinci tiga platform utama pembangunan IKN nan seluruhnya kudu menjadi panglima dalam penyelenggaraan pembangunan di lapangan. Pertama, peta jalan perubahan iklim.

Kedua, rencana pembangunan keanekaragaman hayati. Ketiga, peta jalan untuk sustainable development goals (SDG).

"Pada kesempatan ini, izinkan saya memohon maaf jika terdapat kesalahan dan hal-hal nan kurang berkenan dalam saya menjalankan tugas," ucapnya.

"Terima kasih pada semua pihak nan selama ini bekerja bahu-membahu dan berdampingan tangan dalam membangun landasan bagi aspirasi mulia ini. Saya harapkan 'Nusantara adalah kita dan kita adalah Nusantara' tetap sama-sama terpatri dalam hati sanubari kita," tutur Bambang.

Ia juga menyampaikan terima kasih, terutama kepada penduduk Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Secara khusus, Bambang juga berterima kasih kepada masyarakat Kecamatan Sepaku nan telah menerimanya selama ini.

Tak hanya kepada penduduk Kalimantan Timur, ucapan terima kasih Bambang diberikan untuk beragam komponen masyarakat; para penggerak komunitas; hingga pemangku kepentingan di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

Ia juga berterima kasih kepada jejeran kementerian/lembaga (K/L), organisasi bilateral dan multilateral, lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta para penanammodal dan pelaku upaya pendukung IKN Nusantara.

[Gambas:Video CNN]

"Akhirul kata, apresiasi tertinggi saya sampaikan pada family besar Otorita IKN nan berumur 519 hari hingga 3 Juni 2024," kata Bambang.

"Saya berterima kasih dan bangga dapat menjadi bagian dari organisasi ini dan bersama-sama mengukir sejarah dengan ikut meletakkan fondasi awal pembangunan IKN Nusantara. Teruslah gelorakan semangat kerja agar IKN tidak saja menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi dunia," tutupnya.

Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe berjemaah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala dan wakil kepala OIKN. Informasi pengunduran diri disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno awal pekan kemarin.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan buka bunyi soal mundurnya Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

Luhut menilai OIKN adalah organisasi nan sangat kuat. Pasalnya, semua patokan pendukung sudah ada sehingga keputusan dan kebijakan bisa dilakukan dengan mudah.

"Menurut saya (OIKN) itu semua undang-undang nan dibutuhkan jadi organisasi nan kuat itu dia punya, kasarnya dia bikin keputusan apa aja jalan," ujar dia dalam talkshow IDN Times x Total Politik di Menara Global, Jakarta Pusat, Selasa (4/6).

Menurut dia, jika memang semua kewenangan sudah ada dan apalagi sudah didukung dengan landasan hukum, semestinya semua keputusan bisa dibuat.

Luhut mengatakan disinilah tugas seorang pemimpin, termasuk kudu berani ambil risiko.

"Ya itulah tugas sebagai pemimpin, kudu berani mengambil risikonya. Tapi lu udah punya kewenangan semua, ya lakuin dong," tegas Luhut.

(skt/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com