tim | CNN Indonesia
Rabu, 27 Nov 2024 18:11 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan subsidi BBM berpeluang disalurkan dengan dua skema berbarengan agar tepat sasaran.
"Kemarin kami sudah diterima oleh Bapak Presiden (Prabowo Subianto). Dan saya sebagai ketua tim, daripada untuk membikin pengganti tentang subsidi nan tepat sasaran. Jadi isunya, saya mau menyampaikan kepada teman-teman bahwa tetap subsidi itu tidak dicabut. Tetap semuanya ada subsidi," ujar Bahlil saat ditemui di kediamannya, Pancoran, Jakarta, Rabu (27/11), seperti dilansir detikfinance.
Skema pertama adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) agar bisa menjaga daya beli masyarakat. Kedua, subsidi langsung pada peralatan seperti nan sudah berjalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Skemanya ini kemungkinan besar itu blending. Blending antara ada subsidi peralatan dan sebagian subsidi BLT. Kenapa ini kita lakukan? Agar di samping memang kita menggairahkan daya beli masyarakat, kita juga mau memastikan bahwa nan menerima ini betul-betul tepat sasaran," ujarnya.
Menurut Bahlil, pengumuman mengenai skema campuran itu bakal disampaikan oleh Prabowo. Namun, Bahlil belum membeberkan kapan pengumuman itu dilakukan.
"Ini bagian dari strategi agar saudara-saudara kita begitu terjadi pergeseran subsidi, ini kan subsidi-nya nggak dicabut, ini kan hanya bergeser saja. Angkanya, volumenya semua sama. Supaya apa? Ada keadilan. Ini dalam rangka Bapak Presiden Prabowo mau memastikan, bahwa nan berkuasa menerima itu adalah masyarakat nan berhak," terangnya.
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko sebelumnya memastikan skema subsidi BBMakan menggunakan info tunggal untuk memastikan tepat sasaran.
Data tunggal adalah sekumpulan info dari kementerian/lembaga (K/L) nan bakal dipadukan Badan Pusat Statistik (BPS).
"Memang ada ratusan triliun info subsidi (energi), ada sekian triliun nan salah sasaran. Itu kelak kemudian berasas info nan dihimpun oleh BPS, kemudian berasas sasaran graduasi mana nan kudu dialihkan," ujar Budiman dalam Konferensi Pers di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat (22/11) lalu.
[Gambas:Video CNN]
(sfr/sfr)