Badan Gizi Ramal Target 82,9 Juta Penerima Makan Gratis Tercapai 2027

Sedang Trending 2 hari yang lalu

CNN Indonesia

Selasa, 17 Sep 2024 15:33 WIB

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana memperkirakan sasaran penerima program makan bergizi cuma-cuma sebanyak 82,9 juta orang tercapai pada 2027. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana memperkirakan sasaran penerima program makan bergizi cuma-cuma sebanyak 82,9 juta orang tercapai pada 2027. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim).

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana memperkirakan sasaran penerima program makan bergizi gratis sebanyak 82,9 juta orang tercapai pada 2027.

Ia mengatakan untuk tahap awal ditargetkan menyasar minimal 20 juta penerima pada 2025.

"Kemudian bakal meningkat pada 2026, kita harapkan bakal menyentuh 2027 paling lambat untuk 82,9 juta," katanya dalam Strategic Policy Forum Membedah Program Strategis Pemerintah Baru dan Solusi Tantangan Menuju Indonesia Emas 2025 di Universitas Indonesia, Selasa (17/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun sasaran program ini, sambung Dadan, adalah ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak sekolah dari PAUD hingga SMA. Untuk sekolahnya tidak hanya menyasar nan negeri, tetapi juga swasta.

Ia mengatakan Presiden Terpilih Prabowo Subianto mau memandang sumber daya manusia (SDM) secara luas. Karena itu, program makan bergizi cuma-cuma tidak mau membedakan antar sekolah.

Terkait sekolah swasta khususnya di Jakarta nan siswanya berkecukupan, Dadan mengatakan mereka juga tercatat sebagai sasaran program MBG. Namun, dipersilahkan jika tidak mau menerima makan bergizi gratis.

"Kalau tidak mau menerima ya tidak apa-apa. Tapi jika mereka juga mau terlibat tentu kami bakal tetap hitung sebagai bagian dari sasaran program ini," katanya.

Terkait penyelenggaraan makan bergizi gratis, menurut Dadan, pemerintah bakal melibatkan digitalisasi. Salah satunya dengan siswa bakal diabsen setiap hari menggunakan sistem scan. Informasi tidakhadir kemudian bakal diterima oleh unit pelayanan.

"Sehingga unit pelayanan bakal tahu sekolah itu hari itu berapa anak nan masuk. Dengan info itu, bakal dikirim menu ke sekolah tersebut sejumlah nan masuk. Dan ketikan anak ambil (makanan) bakal di-scan lagi betul tidak makanan diambil oleh anak tersebut. Ini bakal kita koneksikan di seluruh wilayah di Indonesia. Program ini lah nan bakal mendorong internet masuk ke desa," imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com