Alasan Bahlil Mendadak Jadi Mediator Arsjad-Anindya di Dualisme Kadin

Sedang Trending 5 jam yang lalu

CNN Indonesia

Sabtu, 28 Sep 2024 23:29 WIB

Sekjen BPP HIPMI mengaku ikut mendampingi Bahlil saat menjadi mediator antara Arsyad dan Anindya Bakrie di pucuk kepemimpinan Kadin. Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 Arsjad Rasjid, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Ketua Umum Kadin Indonesia jenis Munaslub 14 September 2024 Anindya Bakrie. (Tangkapan Layar IG @bahlillahadalia)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Golkar nan juga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mendadak jadi mediator kisruh dualisme kepemimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) jenis Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Anindya Bakrie dan Ketua Umum Kadin 2021-2026 Arsjad Rasjid.

Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Anggawira yang ikut mendampingi Bahlil saat menjadi mediator mengatakan Ketua Umum Golkar itu mendapat bisikan sejumlah pihak sehingga turun tangan.

"Inisiatif Pak Bahlil (mempertemukan Arsjad dan Anindya)," kata Anggawira kepada CNNIndonesia.com saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu (28/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Bahlil mendengar banyak masukan (soal kisruh Kadin). Beliau dianggap sebagai orang nan dekat dengan keduanya, kan kawan juga keduanya. (Bahlil Lahadalia) menjadi jembatan," sambungnya.

Pria nan juga ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) itu menegaskan pertemuan berjalan bertiga, antara Bahlil, Arsjad, dan Anin. Ia mengaku menjadi saksi setelah pembicaraan tertutup pada Jumat (27/9) itu selesai.

Anggawira menegaskan Arsjad dan Anindya sepakat untuk saling menahan diri. Namun, nasib Kadin ke depan bakal seperti apa menjadi urusan kedua kubu.

Ia juga tak bisa memastikan apakah kubu Arsjad tak jadi melaporkan penunjukkan Anindya sebagai ketua umum Kadin baru. Anggawira hanya menekankan ketum Kadin 2021-2026 dan Ketum Kadin 2024-2029 itu sepakat tak lagi saling menyerang.

"Itu kan ada kesepahaman, tapi dalam level teknisnya seperti apa, saya enggak tahu, nan krusial dua-duanya sudah oke. Kita sama-sama mendukung pemerintahan baru, masing-masing (Arsjad dan Anindya) bakal diberikan tempat nan baik dan terhormat," tuturnya.

"Prosesnya kelak apakah bakal ada musyawarah nasional (munas) lagi alias kelak munaslub sekarang diakui alias seperti apa, itu belum masuk ke level teknis. Mungkin kelak tim (Kadin) bakal bicara," tutup Anggawira.

Kadin semestinya tetap di bawah komando Arsjad Rasjid sampai 2026. Namun, posisinya digantikan melalui skema musyawarah nasional luar biasa (munaslub) nan diusung sejumlah Kadin Daerah (Kadinda) pada Sabtu (14/9).

Kubu Arsjad sempat tak terima dengan pengangkatan Anindya sebagai ketum baru. Mereka apalagi beriktikad melaporkan kubu Anin ke polisi dan meminta pengadilan membatalkan pengangkatan ketum jenis munaslub tersebut.

(skt/kid)

[Gambas:Video CNN]

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com