tim | CNN Indonesia
Rabu, 20 Nov 2024 16:56 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yakin kebijakan pemerintah meningkatkan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen tahun depan tak bakal mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Airlangga berbicara pemerintah menyiapkan beberapa rencana untuk meredam akibat kenaikan PPN 12 persen. Namun, dia tak menjelaskan apa saja senjata pemerintah meredam akibat itu.
"Tentu kan ada beberapa tools-tools lain nan bisa dipakai," kata Airlangga di sela-sela KTT G20 di Brazil, Selasa (19/11) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga mengatakan kenaikan PPN 12 persen kudu diberlakukan. Hal itu sudah diatur dalam perundang-undangan, ucapnya.
Dia memastikan pemerintah tak memukul rata kenaikan PPN 12 persen. Airlangga menyebut ada beberapa sektor nan tak terkena kenaikan pajak tersebut.
"Dan ada nan dikecualikan. Tentu kelak kita lihat berbareng untuk komoditas pangan," ujarnya.
Pemerintah berencana meningkatkan PPN dari 11 persen ke 12 persen tahun depan. Kebijakan itu berlandas UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
Kebijakan ini memicu kritik dari sejumlah pihak. Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menyoroti akibat kenaikan PPN 12 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Kalau pelaksanaannya (PPN naik jadi 12 persen) dilakukan pakai kaca mata kuda, tanpa memandang realitas ekonomi nan sedang turun ini, ya kita mungkin bakal mulai berbincang pertumbuhan ekonomi di bawah 5 persen tahun depan," ujar Eko pada Diskusi Publik INDEF 'Kelas Menengah Turun Kelas', Senin (9/9).
[Gambas:Video CNN]
(dhf/agt)