CNN Indonesia
Rabu, 30 Okt 2024 12:15 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Pengacara Otto Cornelis (O.C) Kaligis beserta 70 orang nasabah korban kandas bayar Jiwasraya, termasuk dirinya dengan tegas menolak restrukturisasi. Mereka tetap menuntut agar uangnya bisa kembali 100 persen.
Adapun total duit puluhan orang tersebut nan belum dikembalikan mencapai Rp205 miliar. O.C Kaligis sendiri mengaku uangnya nan belum dibayarkan sekitar Rp35 triliun.
"Ada 70 orang nan tetap memperkuat nilainya Rp200 miliar kurang lebih. Kita nan tetap memperkuat menolak restrukturisasi. Kita tidak tandatangan lantaran menolak restrukturisasi," ujarnya dalam obrolan media di kantornya, Jakarta, Selasa (29/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun meminta agar Jiwasraya menjalankan putusan pengadilan nan mempunyai kekuatan norma dilaksanakan. Berbagai langkah pun telah ditempuh untuk mendapatkan uangnya kembali.
Langkah nan telah ditempuh diantaranya, mengirimkan surat ke Presiden Prabowo Subianto sebanyak dua kali pada 13 Oktober dan 21 Oktober 2024.
Sebelumnya, dia juga telah mengirimkan surat kepada Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sebanyak 23 kali. Namun, hingga lengser dan tukar pemerintahan, dia tak kunjung mendapatkan uangnya.
Selain itu, dia juga mengaku telah mengirimkan surat ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga DPR RI untuk dilakukan audiensi berbareng pemerintah.
"IFG Life sama Jiwasraya selalu lempar bola. Saya bilang Anda mau laksanakan putusan pengadilan alias tidak? Itu saja. Kalau tidak, Anda melakukan pembiaran terhadap kejahatan," kata O.C Kaligis.
Ia juga mengaku kerap ditawarkan menyetujui restrukturisasi. Namun, dengan tegas menolak dan tetap pada pendiriannya beserta puluhan pengguna lainnya.
"Kalau saya terima ini, saya mengingkari nan 70 orang lantaran kita hanya minta duit kita kembali, bukan duit negara," pungkasnya.
Sebelumnya, Jiwasraya mencatat hingga awal Oktober 2024, program restrukturisasi telah diikuti oleh 313.775 pemegang polis.
Angka tersebut berasal dari pemegang polis kategori korporasi sebanyak 5.680 polis, pemegang polis kategori ritel mencapai 290.763 polis, dan sekitar 17.332 polis berasal dari pemegang polis kategori bancassurance.
[Gambas:Video CNN]
(ldy/pta)