Liputan6.com, Jakarta - Setelah serangan Ransomware ke sistem Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, lima layanan publik (tenant) sekarang telah pulih kembali.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Hinsa Siburian. Ia mengatakan, lima jasa publik telah dapat beraksi kembali setelah PDNS terkena serangan Ransomware.
"Ada Kementerian Hukum norma dan HAM bagian imigrasi, LKPP, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Layanan Perizinan Event, Kota Kediri ASN Digital, dan Kemenag," ujarnya pada Konferensi Pers Kominfo, Rabu (26/6/2024).
Dalam kesempatan nan sama, menurut Direktur Network & IT Solution Telkom, Herlan Wijanarko, saat ini perihal nan menjadi konsentrasi utama pasca serangan ransomware ini adalah pemulihan tenant nan terdampak.
"Kami prioritaskan tenant-tenant nan terdampak masalah ini," ucap Herlan.
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa pelayanan publik menjadi prioritas Kominfo, agar masyarakat tetap mendapatkan pelayanan nan semestinya.
"Pak Menteri sudah berpesan, pulihkan terlebih dulu pelayanan publik," ujarnya.
Sebagai informasi, pada Kamis (20/6/2024), PDNS nan dikelola Kominfo berbareng Telkom Sigma diserang Ransomware Brain Chiper.
Brain Chiper sendiri merupakan ransomware nan dibuat menggunakan teknologi Lockbit 3.0, nan menurut beberapa sumber, susah untuk ditembus.
Pelaku serangan ransomware Brain Chiper itu meminta tebusan USD 8 juta (sekitar Rp 131 miliar) agar info nan dienkripsi bisa kembali.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Data nan Dicuri Tak Bisa Kembali?
Meski beberapa jasa publik telah pulih kembali, Direktur Network & IT Solution Telkom, Herlan Wijanarko mengatakan info PDNS nan telah dienkripsi peretas kemungkinan tidak dapat dipulihkan.
Beberapa info nan dienkripsi sudah enggak bisa di-recovery lagi," ucapnya.
Kendati demikian, dia mengatakan jika info nan sudah dienkripsi sudah tidak bisa diambil lagi oleh Kominfo.
"Beberapa info nan dienkripsi sudah enggak bisa di-recovery lagi," ucapnya.
Meski info nan diambil tidak bisa diambil lagi, Herlan menyebut beberapa info dari tenant Pusat Data Nasional itu tetap mempunyai backup.
"Kita mengidentifikasi tetap ada 44 tenant nan di-backup," ujarnya. "Kami berupaya untuk mengaktifkan kembali jasa nan terdampak," tuturnya menambahkan.
Tak hanya itu, Herlan juga mengatakan Kementerian Kominfo berbareng Telkom Sigma dan BSSN telah mengontak tenant nan terdampak.
"Kami menghubungi tenant nan terdampak untuk memastikan mereka mempunyai info backup," ucap Herlan.
Mengantisipasi info nan sudah tidak bisa di-backup, Herlan mengungkapkan, kementerian Kominfo beserta BSSN dan Telkom Sigma bakal membikin ulang PDNS nan baru.
"Kami bakal membikin enviroment baru jika info tenant nan terdampak tidak bisa dikembalikan," ujarnya menutup pernyataan.
Putus Koneksi PDNS 2 Agar PDNS Lain Tak Terdampak
Untuk mencegah perihal nan sama terjadi, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, Hinsa Siburian mengungkapkan jika BSSN telah memutus sambungan PDNS 2 dengan PDNS di kota lain agar Ransomware tak menyebar.
"BSSN telah mengisolasi sambungan PDNS 2 di Surabaya dengan PDNS di Serpong dan Batam, agar Ransomware tidak ke sistem lain," ucapnya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa hanya PDNS 2 di Surabaya nan terdampak.
"Untuk PDNS 1 di Serpong dan Batam hingga saat ini kami pastikan aman'" ucapnya.
Tak hanya itu, PDNS nan tidak terdampak bakal diberikan peningkatan sistem, agar perihal nan sama tidak terjadi lagi.
"Kami bakal lakukan penguatan sistem terhadap PDNS 1 di Serpong dan Batam, agar tidak terjadi lagi di tempat lain," ujarnya.
Kominfo Sebut Layanan Publik Berangsur Pulih Imbas Serangan Siber ke PDNS 2
Di sisi lain, Dirjen Aplikasi Informati Kominfo Semuel Pangerapan mengatakan, sistem jasa nan terdampak akibat diserangnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya berangsur pulih.
Menurut dia, proses pemulihan jangka pendek dilakukan dengan mengembalikan jasa di DRC Sementara dengan menggunakan info backup PDNS 1 dan PDNS 2.
"Hingga hari ini, terdapat 3 jasa nan sudah berangsur pulih ialah jasa keimigrasian, jasa perizinan event Kemenkomarves dan jasa LKPP," kata Semuel dari keterangannya, Rabu (26/6/2024).
Dia menuturkan, saat ini upaya terus dilakukan untuk memulihkan 282 tenant PDNS 2.
Sementara, Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia Tbk Herlan Wijanarko menjelaskan, jasa PDNS didukung dua Data Center nan berada di Tangerang dan Surabaya serta satu DRC nan berkarakter cold backup di Batam.
"Setelah terjadi gangguan di PDNS 2 Surabaya akibat serangan Ransomware Brain Cipher, terdapat 282 tenant nan terdampak. Proses recovery jangka pendek dilakukan dengan mengembalikan jasa di DRC Sementara di Tangerang dengan menggunakan info backup nan tersedia," jelasnya.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.