4 Blunder Fatal Erik ten Hag yang Bikin Manchester United Merana di Awal 2024/2025

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta- Awal musim 2024/2025 bagi Manchester United bisa dibilang kurang memuaskan. Meskipun berstatus sebagai klub besar Eropa, MU hanya sukses meraih satu kemenangan dan mengalami dua kekalahan dari tiga pertandingan nan telah mereka jalani.

Kekalahan pertama nan dialami oleh anak asuh Erik ten Hag di musim 2024/2025 terjadi pada laga Community Shield. Dalam pertandingan melawan Manchester City di Stadion Wembley pada 10 Agustus lalu, MU harus mengakui kelebihan musuh lewat adu penalti dengan skor 6-7, setelah kedua tim bermain seri 1-1 selama 90 menit.

Memasuki pekan perdana Liga Inggris, MU sukses meraih tiga poin penuh. Saat menjamu Fulham di Old Trafford pada 17 Agustus lalu, The Red Devils meraih kemenangan berkah gol tunggal nan dicetak oleh Joshua Zirkzee di menit ke-87.

Namun, pada pekan kedua Premier League, Manchester United kudu menelan pil pahit saat bertandang ke markas Brighton and Hove Albion di American Express Stadium pada 24 Agustus lalu. Sebagai tim tamu, MU tak berkekuatan dan kalah dengan skor 1-2.

Akibat hasil tersebut, MU kini terperosok ke ranking ke-11 klasemen sementara Premier League dengan koleksi tiga poin. Mereka tertinggal enam nomor dari Manchester City nan menduduki posisi teratas.

Dengan kondisi ini, apa saja kesalahan nan dilakukan Erik ten Hag sehingga Man Utd tampil kurang optimal di awal musim ini? Mari kita simak ulasannya.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Bermain Tanpa Striker

Sejak awal musim ini, Manchester United telah melakoni tiga pertandingan di bawah pengarahan Erik ten Hag, nan selalu mengandalkan susunan 4-2-3-1.

Manajer asal Belanda ini memilih untuk tidak menurunkan striker murni di lini depan, melainkan menempatkan kapten tim, Bruno Fernandes, sebagai false nine. Fernandes dikelilingi oleh para gelandang dan penyerang sayap seperti Marcus Rashford, Amad Diallo, Mason Mount, Casemiro, dan Kobbie Mainoo, nan diharapkan dapat memberikan support maksimal.

Namun, hasil nan diraih belum sepenuhnya memuaskan, terlihat dari hanya tiga gol nan sukses dicetak Manchester United dalam tiga laga awal musim ini.

Belum Yakin dengan Joshua Zirkzee

Pada bursa transfer musim panas kali ini, Manchester United sukses merekrut Joshua Zirkzee dari Bologna. Ketertarikan MU terhadap Zirkzee tak lepas dari performanya nan mengesankan, di mana dia sukses mencetak 12 gol dari 37 pertandingan di semua kejuaraan musim lalu.

Namun, pembimbing Erik ten Hag tampaknya tetap ragu bakal potensi nan dimiliki oleh penyerang asal Belanda ini. Dalam dua laga nan telah dijalani MU di liga, Zirkzee selalu diturunkan sebagai pemain pengganti.

Meskipun hanya tampil selama 74 menit dari bangku cadangan, dia sukses menyumbangkan satu gol. Kini, Ten Hag perlu mempertimbangkan untuk memberikan kesempatan kepada Joshua Zirkzee sebagai starter agar ketajaman lini serang MU dapat semakin meningkat.

Lengah pada Menit Akhir

Erik ten Hag menghadapi tantangan besar dalam memotivasi para pemainnya agar tetap konsentrasi hingga akhir pertandingan. Manchester United sering kali mengalami kebobolan di menit-menit krusial, nan berujung pada kekalahan menyakitkan.

Contohnya, dalam laga melawan Manchester City, MU sempat memimpin berkah gol Alejandro Garnacho di menit ke-82. Namun, angan mereka sirna saat Bernardo Silva mencetak gol penyama di menit ke-89. Akhirnya, Setan Merah kudu menerima realita pahit setelah kalah dalam adu penalti. Situasi serupa juga terjadi saat melawan Brighton and Hove Albion.

Setelah tertinggal oleh gol Danny Welbeck di menit ke-32, MU sukses menyamakan kedudukan melalui Amad Diallo di menit ke-60. Sayang, di menit ke-90+5, Joao Pedro sukses menjebol gawang nan dijaga Andre Onana dengan sundulan, membikin MU kudu mengakui kelebihan Brighton dengan skor 1-2.

Kekalahan-kekalahan ini menunjukkan perlunya peningkatan konsentrasi dan ketahanan mental dari para pemain agar tidak mengulangi kesalahan nan sama di masa depan.

Buruknya Penyelesaian Akhir

Dari tiga pertandingan nan telah dilalui, performa penyelesaian akhir Manchester United layak mendapatkan perhatian unik dari Erik ten Hag.

Dalam laga melawan Manchester City di Community Shield, Setan Merah mencatatkan delapan tembakan, namun hanya dua nan tepat sasaran, dan hanya satu nan sukses menjebol gawang lawan. Saat berhadapan dengan Fulham, tim ini memperlihatkan peningkatan dengan melepaskan 14 tembakan, di mana lima di antaranya mengarah ke gawang.

Namun, dari lima kesempatan emas nan tercipta, hanya satu nan sukses dikonversi menjadi gol. Dalam pertandingan melawan Brighton, Manchester United kembali menunjukkan ketidakberdayaan dalam penyelesaian akhir, dengan empat tembakan on sasaran dari total 11 usaha. Sekali lagi, hanya satu gol nan bisa dihasilkan dari peluang-peluang tersebut. 

Klasemen Liga Inggris

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com olaraga
liputan6.com olaraga