WhatsApp Bisnis Kini Lebih Terpercaya dengan Verifikasi Meta

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Meta terus berinovasi dan menghadirkan sejumlah fitur baru di aplikasi olah pesan terkenal miliknya, ialah WhatsApp.

Dalam aktivitas global, Conversations, di Sao Paulo, AS, Mark Zuckerberg, CEO Meta, mengumumkan serangkaian fitur baru nan dirancang untuk mempermudah upaya berinteraksi dengan pengguna mereka.

Adapun fitur baru WhatsApp tersebut dirancang unik untuk mempermudah upaya berinteraksi dan semakin dipercaya oleh pengguna mereka.

Verifikasi Meta: Keamanan dan Kepercayaan

Salah satu fitur tersebut adalah badge (lencana) Verifikasi Meta di akun WA Bisnis nan sudah terverifikasi.

Dikutip dari blog WhatsApp, Sabtu (8/6/2024), fitur Verifikasi Meta ini sudah meluncur di WhatsApp Business (Bisnis) untuk negara-negara seperti Brasil, India, Indonesia, dan Kolombia.

Lewat lencana verifikasi Meta ini, raksasa teknologi tersebut berambisi pengguna dapat memastikan upaya tersebut telah mendaftarkan info mereka ke Meta dan mendapatkan perlindungan dari peniruan identitas.

Bisnis nan terverifikasi juga bakal mendapatkan support akun tingkat lanjut, dan bisa menggunakan WA di seluruh perangkat tenaga kerja mereka.

Panggilan Bisnis: Komunikasi Lebih Mudah

Selain itu, perusahaan juga memperkenalkan fitur panggilan untuk upaya berukuran besar dan urusan lebih kompleks, seperti kebutuhan perjalanan alias pembukaan rekening bank.

Fitur WhatsApp ini tetap dalam tahap uji coba dan bakal diperluas ke lebih banyak upaya dalam waktu dekat.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

AI untuk Bisnis: Menjawab Kebutuhan dengan Cepat

 WhatsApp)</p>

WhatsApp juga memperkenalkan integrasi AI untuk membantu upaya menjawab pertanyaan pengguna dengan sigap dan efisien.

Berbekal fitur ini, pelaku upaya dapat memakai AI dalam menjawab pertanyaan terpopuler nan sering diajukan oleh pelanggan, sehingga mempermudah mereka menemukan produk dan jasa diinginkan.

Tidak hanya itu, AI ini juga bakal membantu dalam pembuatan iklan dapat ditayangkan di IG alias Facebook, serta memastikan upaya menindaklanjuti pengguna menunjukkan minat, misalnya dengan pengingat item nan tertinggal di keranjang shopping alias menawarkan diskon.

Komitmen WA terhadap Inovasi

Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di instansi pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. FB Inc. nan diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., alias Meta, untuk mencerminkan apa nan CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan t

Dalam sambutannya, Zuckerberg juga menekankan fitur-fitur baru ini hanyalah permulaan. "Meta terus berkomitmen untuk mengembangkan jasa AI terdepan nan tidak hanya mendukung pengguna individu, tetapi juga memenuhi beragam kebutuhan bisnis," katanya.

Dengan hadirnya fitur-fitur baru ini, WA tidak hanya mempermudah komunikasi antara upaya dan pengguna tetapi juga membuka kesempatan besar bagi upaya untuk berkembang.

Kemampuan AI untuk merekomendasikan penerima pesan nan tepat dan membikin iklan menarik secara langsung dari aplikasi WA Business, bakal membantu upaya meningkatkan ROI dan memberikan pengalaman nan lebih individual bagi pelanggan.

WhatsApp berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan solusi nan relevan dan berfaedah bagi penggunanya. Dengan fitur-fitur terbaru ini, upaya dapat menjalin hubungan nan lebih baik dengan pengguna mereka, meningkatkan kredibilitas, dan memperluas jangkauan mereka dengan lebih efektif.

Meta Uji coba Iklan di Feed Instagram

Ilustrasi aplikasi IG (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Di sisi lain, IG diketahui telah melakukan ujicoba metode baru "Ad Break". Metode ini tak memperbolehkan pengguna melewati iklan begitu saja.

Dengan metode iklan nan tak bisa dilewati langsung ini, pengguna kudu menunggu hingga pemutaran iklan tersebut selesai sebelum melanjutkan menjelajah feed Instagram.

Menurut tangkapan layar dari beberapa pengguna X namalain Twitter, sebagaimana dikutip dari Engadget, Rabu (5/6/2024), jarak iklan tersebut berdurasi sekitar beberapa detik. Kendati demikian, lama tersebut bisa berubah jika Meta, selaku pemilik IG menetapkan lama jarak iklan secara resmi.

Meski iklan nan tidak dapat dijeda sering ditemui, terutama di YouTube, format iklan ini terasa memaksa di aplikasi media sosial seperti Instagram.

Perlu dicatat, Meta juga tengah menguji coba metode iklan baru lainnya, iklan bakal muncul terlebih dulu di feed utama, dibandingkan dengan konten Reels ataupun Stories.

Kendati demikian, iklan tersebut tetap bisa dilewati jika dibandingkan dengan iklan nan tidak bisa dijeda saat menjelajah Feed Instagram.

Meta tidak segera menanggapi permintaan komentar, tetapi perusahaan mengonfirmasi kepada TechCrunch bahwa mereka sedang menguji format iklan baru.

“Saat kami menguji dan mempelajari, kami bakal memberikan pembaruan jika pengetesan ini menghasilkan perubahan produk secara formal,” ujar ahli bicara Meta.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi