Liputan6.com, Jakarta - Teknologi AI tidak dimungkiri telah semakin canggih dan terus menghadirkan penemuan baru. Salah satu pemanfaatan teknologi AI nan sekarang tengah viral di media sosial, seperti IG dan TikTok adalah video AI hug.
Seperti namanya, tren video AI hug ini menampilkan pengguna media sosial nan membagikan video mereka seolah-olah sedang berpelukan dengan siapa saja, baik itu orang nan sudah tiada, teman, keluarga, hingga idola.
Memanfaatkan AI, video dibuat dengan menyandingkan dua foto orang nan berbeda. Kemudian, foto tersebut bakal digabungkan menjadi satu video nan tampak memperlihatkan keduanya sedang berpelukan.
Teknologi ini pun dimanfaatkan sejumlah pengguna media sosial, seperti di Instagram untuk menghidupkan kembali kenangan alias menciptakan momen imajinatif berbareng orang lain.
Oleh karena itu, ada beberapa nan memanfaatkan jasa ini untuk membikin video pendek berbareng orang nan tiada di Instagram.
Selain itu, ada pula beberapa pengguna nan memanfaatkan jasa ini untuk mengekspresikan produktivitas mereka, seperti menciptakan bersama dengan artis alias tokoh pujaan mereka.
Nah, bagi Anda nan penasaran dengan langkah untuk membikin video AI hug nan sekarang tengah viral di Instagram. Simak langkah-langkahnya berikut ini.
- Siapkan foto nan jelas. Sebisa mungkin pilih foto nan mempunyai resolusi tinggi
- Buka browser di smartphone alias laptop untuk mengakses situs Vidu AI Studio
- Setelah masuk ke situs tersebut, Anda kudu login terlebih dulu
- Berikutnya, pilih Opsi Create Video di situs tersebut
- Lanjutkan dengan menggunggah foto nan mau digunakan
- Setelah itu, masukkan prompt alias perintah dalam bahasa Inggris. Sebagai contoh, "Make two peole in this photo hug" alias "Make people hug"
- Jika dirasa sudah cukup, klik tombol Create untuk mulai proses pembuatan video AI
- Tunggu hingga proses selesai sekitar beberapa menit
- Begitu video siap, Anda tinggal mengunduhnya dengan menekan ikon unduh
- Setelah video diunduh, Anda bisa langsung membagikannya ke platform media sosial, seperti Instagram, TikTok, alias Facebook.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Barapa Biaya Langganan Vidu AI Studio?
Adapun fitur untuk membikin konten tren video AI hug di TikTok ini dibantu oleh situs Vidu AI Studio. Dalam laman web mereka, perusahaan menyatakan dapat membikin video berdurasi 4 detik dalam waktu kurang dari 30 detik.
Seperti beberapa jasa generator AI lainnya, Vidu AI Studio menawarkan layanan berbayar. Ya, Anda dapat memakai fitur di jasa mereka tetapi sangat terbatas.
Perusahaan hanya menyediakan 80 Credit untuk pengguna gratis, dan pembuatan video menghabiskan 4 Credit.
Bagi Anda nan mau lebih leluasa memakai jasa ini, bisa langsung berlangganan per bulan alias tahunan. Adapun biaya berlangganan Vidu AI Studio adalah sebagai berikut.
Per bulan
- Premium - USD 19.90/ per bulan
- Starter - USD 9.90/ per bulan
- Advanced - USD 49.90/ per bulan
Per tahun
- Premium - USD 13.90/ per bulan
- Starter - USD 7.90/ per bulan
- Advanced - USD 34.90/ per bulan
Perlu diingat, fitur AI ini disarankan untuk dipakai secara bijak, sehingga tidak menimbulkan masalah setelah kontennya diunggah di media sosial. Selamat mencoba.
Manusia Tak bakal Tergantikan Meski AI Merajalela!
Seperti diketahui, kepintaran buatan (artificial intelligence/AI) sekarang telah merambah ke beragam industri. Mulai dari menciptakan lagu hingga membikin karya seni visual, AI seolah-olah telah mengambil alih peran manusia.
Namun, benarkah manusia bakal tersisihkan di era AI saat ini?
Platform seperti Suno AI memungkinkan siapa saja, apalagi tanpa latar belakang musik, untuk menghasilkan lagu berkualitas.
Begitu pula dengan aplikasi AI lainnya nan bisa mengedit video, menyulih suara, apalagi membikin kode program.
Kemajuan ini tak pelak menimbulkan pertanyaan, apakah manusia tetap relevan dalam bumi nan semakin dikuasai oleh mesin?
Meski AI bisa menghasilkan karya mengagumkan, namun sentuhan manusiawi nan mendalam, seperti emosi dan kreativitas, tetap menjadi domain nan susah bagi mesin untuk sepenuhnya menguasai.
AI lebih tepat dipandang sebagai perangkat nan memperkuat keahlian manusia, bukan menggantikannya.
Manusia berperan sebagai pencipta, pengawas, dan pengarah dalam pengembangan AI. Mereka memastikan bahwa AI dikembangkan secara bertanggung jawab dan berfaedah bagi masyarakat.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.