Untuk bisa lolos langsung ke putaran final FIBA Asia Cup 2025, Indonesia kudu berada di dua besar grup A. Jika rencana ini meleset, maka bisa berjuang lagi melalui langkah selanjutnya. Syaratnya, kudu bisa mengunci ranking ketiga.
Ini lantaran ranking ketiga dari enam grup bakal kembali diadu untuk perebutkan tiga tiket sisa. Ini lantaran satu tiket sudah menjadi kewenangan tuan rumah, ialah Arab Saudi.
“Karena itu, saya memaksimalkan kesempatan uji coba ini untuk mencoba pemain. Ingin memandang sejauh mana mereka mengerti sistem kerja sama dalam tim. Mengingat para pemain ini datang dari beragam macam klub. Tidak mudah untuk disatukan dalam satu permainan. Butuh proses,” terang Coach Ahang.
Kata Coach Ahang, uji coba bakal membikin mereka mengetahui progres latihan selama ini. Melalui uji coba juga mereka bisa mengerti satu sama lain. Chemistry bakal terbentuk. Kemudian juga mereka bisa memahami situasi nan terjadi di lapangan melalui uji coba.
“Momen-momen tersebut tidak bisa diajarkan dalam latihan. Karena itu, kita perlu meletakkan pemain di dalam situasi siap bertanding. Gak hanya latihan-latihan saja lampau bertanding. Jadi semakin mereka banyak uji coba semakin baik. Karena itu saya senang dengan uji coba ini,” jelas pembimbing nan antarkan Pelita Jaya juara di kejuaraan dan turnamen IBL.
Coach Ahang punya ekspektasi di dua uji coba ini. Para pemain diharapkan bisa memahami langkah bermain dan penyesuaian dengan situasi bermain.