Liputan6.com, Jakarta Pembalap Gresini Ducati, Marc Marquez kandas mempertahankan tren bagus usai crash di MotoGP Thailand akhir pekan lalu. Dia hanya finis di posisi ke-11 sehingga membikin persaingan juara MotoGP 2024 sekarang menyisakan 2 pembalap saja ialah pembalap Pramac Ducati Jorge Martin dan pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia.
Marquez pun mengomentari soal persaingan antara Jorge Martin dan Bagnaia. Dia mengatakan persaingan antara keduanya bakal lebih rumit lantaran melibatkan dua pembalap dari Ducati.
Marquez juga ditanyai apakah dia bakal terlibat dalam penentuan gelar juara. Kondisi ini pernah terjadi di 2015 dimana Marquez disebut sudah membantu Jorge Lorenzo jadi juara.
"Tentu saja, ini sulit. Saya pernah terlibat kondisi seperti ini di masa lalu," kata Marc Marquez seperti dikutip crash.
Valentino Rossi sampai sekarang tetap jengkel dengan Marquez mengenai MotoGP 2015. Akibat kejadian di MotoGP Malaysia, Rossi dihukum lantaran dituduh sudah sengaja menjatuhkan Marc Marquez.
Berita video Marc Marquez, Enea Bastianini, dan Pol Espargaro mengungkapkan kekagumannya dengan fans MotoGP di Indonesia, Kamis (17/3/2022).
Jawaban Diplomatis Marquez
Lalu apa sebenarnya jawaban Marquez soal kemungkinan bantu salah satu pembalap? Soalnya, dia bisa saja bantu Jorge Martin nan sama-sama asal Spanyol.
"Pada akhirnya, sebagai pembalap, Anda pasti bakal mencoba 100 persen dan kita lihat di Phillip Island, jika Anda kudu lakukan aktivitas berani, Anda bakal melakukannya," kata Marquez.
"Namun posisi Ducati susah lantaran dua pembalap Ducati berebut juara. Jadi jika nan bersaing satu pembalap Ducati dan satunya lagi pembalap KTM, Anda dengan mudah tahu apa nan kudu dilakukan."
Team Order di Ducati Perlu?
Marquez juga bicara soal team order di Ducati. Dia mengatakan perihal itu tak diperlukan lantaran argumen ini.
"Team order diperlukan jika memang ada nan tidak bisa kencang. Tapi dua pembalap Ducati ini sama-sama kecang. saya rasa semua pembalap bakal 100 persen," ujarnya.
Pembalap Tercepat Bakal Juara
Marquez menegaskan semua orang tahu hanya nan tercepat bisa menjadi juara. Ini juga nan bakal terjadi di musim ini.
"Pada akhirnya, saya bakal bicara perihal nan sama: Kalau Anda kencang, Anda tak perlu team order. Kalau Anda nan tercepat, Anda tak perlu team order," ujarnya.
"Jadi saya pikir, nan tercepatlah nan bakal jadi juara."