Telegram Blokir Bot yang Menentang Agresi Rusia Terhadap Ukraina, Ini Dinilai Tak Wajar!

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Agen mata-mata militer Ukraina, GUR, mengungkapkan bahwa Telegram telah memblokir sejumlah bot resmi yang menentang agresi militer Rusia terhadap Ukraina.

“Manajemen platform Telegram secara tidak wajar memblokir sejumlah bot resmi yang menentang agresi militer Rusia terhadap Ukraina, termasuk bot intelijen utama,” kata GUR dalam pernyataan yang diposting di Telegram.

“Meskipun bot kami diblokir, information pribadi tetap aman,” sambung GUR sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (29/4/2024).

Terkait hal ini, pihak Telegram belum memberikan penjelasan.

Untuk diketahui, bot adalah aplikasi perangkat lunak yang dapat berjalan sendiri dengan mengikuti instruksi dan diprogram untuk melakukan tugas tertentu seperti mengumpulkan konten.

Aplikasi perpesanan Telegram yang berbasis di Dubai didirikan oleh Pavel Durov, kelahiran Rusia, yang meninggalkan negaranya pada 2014 setelah ia menolak memenuhi tuntutan pemerintah untuk menutup komunitas oposisi di platform media sosial lain yang telah dia jual.

Setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada 2022, Telegram menjadi alat pemerintah untuk memposting dan mengakses informasi tanpa select tentang perang tersebut.

Hampir semua media besar, entitas pemerintah, serta tokoh masyarakat di Rusia dan Ukraina mengoperasikan saluran konten di Telegram.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunggah pidato video hariannya di aplikasi tersebut, sementara angkatan bersenjatanya memperingatkan akan ada serangan udara dan mendokumentasikan perkembangan medan perang.

Kremlin pun mengumumkan aktivitas Presiden Vladimir Putin di aplikasi Telegram, sementara oposisi Rusia menggalang dukungan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Pavel Durov: Telegram Akan Tembus 1 Miliar Pengguna dalam Setahun

Telegram kemungkinan akan mencapai satu miliar pengguna aktif bulanan dalam waktu satu tahun karena aplikasi ini diklaim menyebar seperti 'kebakaran hutan'.

“Kami mungkin akan melampaui satu miliar pengguna aktif bulanan dalam satu tahun sekarang,” kata Pendiri Telegram, Pavel Durov, yang sepenuhnya memiliki aplikasi chat ini.

"Telegram menyebar seperti kebakaran hutan," klaimnya menambahkan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (18/4/2024).

Durov, yang menurut perkiraan Forbes memiliki kekayaan sebesar USD 15,5 miliar (sekitar Rp 250 triliun), mengatakan beberapa pemerintah telah berusaha menekannya, namun aplikasi tersebut (kini memiliki 900 juta pengguna aktif), harus tetap menjadi platform netral dan bukan 'pemain dalam geopolitik'.

Salah satu saingan utama Telegram, WhatsApp, memiliki lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan.

Financial Times melaporkan pada Maret 2024, Telegram kemungkinan akan mengincar listing di AS setelah perusahaan mencapai profitabilitas.

Telegram, yang sangat berpengaruh di negara-negara republik bekas Uni Soviet, menduduki peringkat pertama sebagai salah satu platform media sosial, setelah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan WeChat.

Telegram Punya Fitur Terjemahkan Chat Secara Langsung, Ini Cara Aktifkannya

Menggunakan aplikasi chatting, seperti Telegram, tentu saja tidak jarang kita bertemu dengan pengguna dari negara yang berbeda dan bahasa berbeda pula. Lalu, bagaimana caranya bisa mengobrol leluasa apabila tidak begitu mahir berbahasa asing?

Beberapa orang biasanya akan menyalin pesan ke Google Translate secara manual untuk memahami maksud dari pesan tersebut. Namun, ternyata Telegram memiliki fitur bawaan yang bisa menerjemahkan pesan ke dalam bahasamu.

Dikutip dari Android Police, Minggu (31/12/2023), Telegram mendukung terjemahan lintas perangkat, baik itu di aplikasi seluler atau situs web. Jadi, pengguna bisa lebih leluasa untuk terhubung dengan teman-teman dari berbagai belahan dunia.

Adapun untuk menggunakan fitur ini, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut. Pertama, kamu harus mengaktifkannya terlebih dahulu di aplikasi Telegram.

Cara mengaktifkan terjemahan di Telegram

Telegram memiliki bagian untuk memilih bahasa yang kamu ingin gunakan sebagai terjemahan. Kamu bisa mengaktifkan fitur terjemahan pesan melalui langkah-langkah di bawah ini.

  • Buka aplikasi Telegram.
  • Ketuk paper hamburger (tiga garis horizontal) di sudut kiri atas halaman beranda.
  • Buka Pengaturan (Settings).
  • Buka Bahasa (Language).
  • Aktifkan Tampilkan Tombol Terjemahan (Show Translate Button).

Setelah mengaktifkan fitur ini di aplikasi Telegram, kamu juga bisa memilih bahasa yang ingin kamu terjemahkan atau tidak. Berikut cara mengaturnya.

Cara mengecualikan bahasa dari terjemahan

  1. Setelah fitur Terjemahan Telegram aktif, akan muncul opsi baru bernama Do Not Translate.
  2. Kemudian, centang bahasa yang tidak ingin kamu terjemahkan. 

Cara Menerjemahkan Pesan Telegram

Dengan fitur terjemahan yang diaktifkan di aplikasi, kamu hanya perlu beberapa ketukan untuk menerjemahkan pesan secara real time. Ini akan sangat berguna saat kamu sedang dalam obrolan pribadi, obrolan grup, atau saluran. 

Adapun untuk menerjemahkan pesan, berikut langkah-langkahnya.

  1. Buka percakapan, lalu ketuk pesan yang ingin diterjemahkan untuk membuka menu pop-up.
  2. Dari daftar opsi, ketuk Terjemahkan agar aplikasi dapat mengidentifikasi bahasa pesan secara otomatis.
  3. Pesan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris (atau bahasa bawaan yang kamu gunakan di Telegram).
  4. Ketuk Tutup Terjemahan setelah selesai untuk kembali ke rangkaian obrolan dan melanjutkan pengiriman pesan.

Untuk diketahui, Telegram juga memiliki lebih banyak fitur terjemahan di versi premiumnya. Kamu bisa mendapat beberapa fasilitas tambahan dan mengakses fitur baru jika berlangganan.

Dengan begitu, kamu bisa menerjemahkan semua pesan secara otomatis dalam obrolan tertentu, alih-alih menerjemahkan pesan satu per satu. 

Kamu juga akan melihat opsi baru bernama Terjemahkan Seluruh Obrolan di bawah pengaturan bahasa.

Jika diaktifkan, obrolan yang tidak menggunakan bahasa asli pengguna akan menampilkan opsi untuk menerjemahkannya, atau mengubah pengaturan dasar, seperti bahasa terjemahan, di bagian atas jendela.

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi