Liputan6.com, Jakarta - Pada penampilan keempat di era Liga Champions, Aston Villa berpeluang mengukir sejarah kompetisi saat menghadapi Club Brugge, Kamis (7/11/2024) awal hari WIB.
Untuk pertama kalinya, tim asal West Midlands ini berupaya menyeimbangkan Liga Premier dengan tantangan di level tertinggi sepak bola Eropa.
Hingga 26 Oktober, tim didikan Unai Emery bisa tampil mengesankan di kedua kejuaraan meski belakangan mulai limbung. Setelah mengumpulkan 17 poin dari delapan pertandingan pembuka di liga Inggris, mereka hanya memetik satu nomor dari dua laga terakhir melawan Bournemouth dan Tottenham Hotspur.
Terlepas itu, The Villans tetap berada di papan atas, tepatnya ranking enam. Mereka tertinggal tujuh poin dari pemimpin klasemen Liverpool.
Ditambah kekalahan dari Crystal Palace pada Carabao Cup, Aston Villa kandas menang pada tiga laga terakhir di sellufuh kompetisi.
2 Rekor Menanti Aston Villa
Meski begitu, Aston Villa berada dalam posisi bagus di Liga Champions. Mereka sekarang bertandang ke Belgia dengan tujuan menorehkan rekor nan belum pernah terjadi sebelumnya di Liga Champions.
The Villans menjadi klub keempat dalam sejarah kejuaraan nan sukses memenangkan tiga pertandingan awal setelah tampil sempurna di 2024/2025. Mereka mengikuti jejak nama-nama besar seperti AC Milan, Paris Saint-Germain, dan Juventus.
Namun, ketiga tim itu melakukannya tanpa menorehkan clean sheet. Berbeda dengan Aston Villa nan mengaklukkan Young Boys (3-0), Bayern Munchen (1-0), dan Bologna (2-0).
Aston Villan sekarang berkesempatan mencetak dua sejarah baru, ialah tim pertama nan menumbangkan empat musuh pembuka plus membukukan empat kemenangan clean sheet berturut-turut.
Penurunan Performa Club Brugge di Liga Champions
Peluang Ollie Watkins dan kawan-kawan membukukan sejarah terbuka lebar memandang keahlian lawan. Pada 2022, Club Brugge sukses mencatat tiga kemenangan beruntun di Liga Champions.
Tetapi sejak itu mereka hanya menang sekali dalam delapan laga terakhir di kompetisi, termasuk tiga kekalahan kandang. Dalam laga terakhir, tim didikan Nicky Hayen kalah 1-3 dari AC Milan nan diperburuk kartu merah bagi Raphael Onyedika.