Liputan6.com, Jakarta Pemandangan di ruang tukar Manchester United seperti berbincang banyak tentang masa depan sang manajer Erik ten Hag. Pelatih asal Belanda itu sekarang berada di bawah tekanan besar menyusul kemunduran terbaru MU.
Seperti diketahui, MU menderita kekalahan telak 0-3 dari Tottenham Hotspur di kandang sendiri akhir pekan lalu. Situasi ini membikin pekerjaan Ten Hag sekali lagi menjadi subjek pengawasan ketat.
MU mungkin dipaksa untuk bertindak tegas terhadap Ten Hag. Tapi, jika mereka membebastugaskannya alias memecatnya, ada biaya nan kudu dikeluarkan dan harganya tidak bakal murah.
Ten Hag dilaporkan mempunyai dua pertandingan untuk membalikkan peruntungannya, ialah pertandingan melawan Porto di Liga Europa dan Aston Villa di Liga Premier nan dijadwalkan minggu ini.
Menurut laporan baru dari The Daily Mail, kebanyakan pemain mendukung laki-laki berumur 54 tahun itu. Namun, emosi di ruang tukar seperti memperlihatkan bahwa waktu dia bisa sangat terbatas.
Berita Video, komentar Bruno Fernandes mengenai performanya nan kurang mantap berbareng Manchester United
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Manchester United Mulai Ragu dengan Masa Depan Ten Hag
Adanya penurunan tingkat performa musim ini, mengakibatkan MU menelan tiga kekalahan liga. Ten Hag memang telah memenangkan dua trofi utama dalam beberapa tahun sejak pengangkatannya di Old Trafford. Namun, masa depannya dibayangi oleh keraguan serius menyusul kekalahan memalukan terakhir mereka.
Ketika ditanya tentang masa depannya setelah pertandingan, dia berkata: "Tidak, saya tidak memikirkan ini. Kami semua membikin keputusan berbareng untuk tetap bersama, sebagai pemilik, golongan kepemimpinan di musim panas, kami juga membikin keputusan dari tinjauan nan jelas tentang apa nan kudu kami tingkatkan dan gimana kami mau membangun skuad," katanya.
Keterlambatan Pemain Baru Jadi Salah Satu Alasan Ten Hag
"Namun kami tahu itu bakal menyantap waktu, gimana bursa transfer berjalan, beberapa pemain datang terlambat seperti Ugarte. Selain itu, kami kudu melakukan beberapa perbaikan dalam organisasi, beberapa cedera, kami butuh waktu," imbuhnya.
"Kami semua berada di satu laman alias satu perahu bersama, pemilik, staf, dan para pemain juga. Saya tidak punya kekhawatiran itu."
Ada Pembayaran Besar jika Erik ten Hag Dipecat MU
Seperti diketahui, pada bulan Juni lalu, Ten Hag diberi perjanjian baru untuk membuatnya tetap di MU hingga Juni 2026. Itu terjadi setelah dia membawa Man United memenangkan Piala FA 2024.
Saat itu, pemilik minoritas Sir Jim Ratcliffe dan INEOS mempertimbangkan untuk memecatnya. Namun, mereka akhirnya memutuskan untuk mempertahankannya di tengah support publik nan signifikan untuk Ten Hag.
Prospek Ten Hag untuk menghabiskan dua tahun terakhir kontraknya tampaknya jauh lebih kecil. Namun, jika United memutuskan untuk berpisah dengan mantan bos Ajax tersebut, ada pembayaran nan signifikan nan kudu dipenuhi.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.