Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani memperkirakan ekonomi Indonesia bakal tumbuh sekitar 5 persen pada 2024.
Artinya ekonomi Indonesia bakal tumbuh di level nan nyaris sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi RI tumbuh 4,79 persen (2015), 5,02 persen (2016), 5,07 persen (2017), 5,18 persen (2018), dan 5,02 persen (2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, minus 2,07 persen (2020), 3,69 persen (2021), 5,31 persen (2022), dan 5,04 persen (kuartal IV/2023).
Bendahara negara itu mengatakan proyeksi ekonomi tumbuh 5 persen pada tahun ini didukung oleh permintaan domestik nan kuat baik dari sisi konsumsi pemerintah, rumah tangga, dan lembaga non-profit nan melayani rumah tangga (LNPRT).
Dari sisi investasi bangunan, katanya, juga lebih tinggi dari perkiraan.
"Ini ditopang oleh berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) di sejumlah wilayah dan aktivitas bangunan properti swasta sebagai akibat positif dari insentif nan diberikan oleh pemerintah," katanya dalam konvensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2024, Jumat (3/5).
Namun, dia mengatakan keahlian ekspor tetap belum cukup kuat seiring dengan moderasi harga-harga komoditas dan lemahnya permintaan global.
"Dengan perkembangan tersebut perkembangan ekonomi Indonesia 2024 diperkirakan tetap berada di sekitar 5 persen," katanya.
[Gambas:Video CNN]
Terkait keahlian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Sri Mulyani mengatakan tetap surplus hingga kuartal I/2024 di tengah ketidakpastian global. Pendapatan negara katanya mengalami kontraksi 4,1 persen (yoy) sedangkan shopping negara tumbuh 18 persen (yoy).
Salah satu penyumbang pertumbuhan shopping negara adalah adanya kenaikan penghasilan dan pembayaran THR dengan 100 persen tunjangan keahlian bagi ASN, Polri, TNI, dan pensiunan serta penyelenggaraan pemilu.
"Juga beragam program bansos seperti PKH dan stabilitas nilai pangan," katanya.
(fby/agt)