Liputan6.com, Jakarta - Shayne Pattynama mengaku siap dimainkan di mana saja untuk timnas Indonesia usai Tim Garuda menderita kekalahan 0-2 dari Irak pada matchday kelima Grup F putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 area Asia.
Ditemui usai pertandingan tersebut, Shayne Pattynama memberikan pandangannya mengenai persaingan di lapangan. Ia menyatakan bersedia dimainkan di posisi apapun. "Bagi saya, untuk Indonesia, saya bakal bermain di posisi manapun lantaran ini negara saya. Jadi kita juga kudu saling membantu. Itu perihal nan normal dalam sepak bola," katanya.
Pernyataan ini mencerminkan kesetiaan dan komitmen nan luar biasa dari seorang pemain terhadap negaranya. Dalam bumi sepak bola, elastisitas dan keahlian untuk beradaptasi dengan beragam posisi adalah aset nan sangat berharga, dan Shayne dengan tegas menunjukkan kesiapannya untuk bermain di posisi mana pun nan dibutuhkan oleh tim.
Posisi original Shayne adalah bek kiri, namun dia menunjukkan kesediaannya untuk bermain di posisi lain, termasuk sebagai winger kiri jika diperlukan. Kemampuan untuk beradaptasi ini tidak hanya menunjukkan profesionalisme, tetapi juga rasa cinta nan mendalam terhadap tim nasional.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pendapat Shayne Tentang Calvin Verdonk
Shayne merupakan salah satu pemain keturunan nan baru saja menjadi WNI. Sejumlah rekan baru bakal menyusul, salah satunya Calvin Verdonk, “Dia adalah pemain nan bagus. Saya bisa belajar darinya,” katanya.
Pernyataan ini mengungkapkan sikap positif Shayne dalam menghadapi persaingan internal di dalam tim. Alih-alih melihat rekan sebagai kompetitor, dia memilih untuk melihatnya sebagai sumber pembelajaran.
Calvin Verdonk, nan juga berposisi sebagai bek kiri, mempunyai pengalaman nan cukup luas di kancah sepak bola internasional. Shayne menyadari bahwa belajar dari pemain nan lebih berilmu adalah salah satu langkah terbaik untuk meningkatkan keahlian diri.
Sikap ini sangat krusial dalam membangun tim nan solid, di mana setiap pemain saling mendukung dan belajar satu sama lain demi mencapai tujuan bersama.
Hasil Pertandingan Indonesia vs Irak
Timnas Indonesia kudu menelan kekalahan pahit 0-2 dari Timnas Irak. Pertandingan dimulai dengan tensi nan tinggi, di mana kedua tim berupaya menampilkan permainan terbaik mereka di hadapan ribuan penonton. Timnas Indonesia, nan bermain di kandang, mencoba mengambil inisiatif serangan sejak peluit pertama dibunyikan. Namun, pertahanan Irak nan disiplin sukses mematahkan setiap serangan nan dibangun oleh skuad Garuda.
Di babak pertama, kedua tim saling beradu strategi dan kekuatan, namun tak ada gol nan tercipta. Memasuki babak kedua, tensi pertandingan semakin memanas. Pada menit ke-54, petaka bagi Timnas Indonesia datang. Pelanggaran di kotak penalti membikin wasit Shaun Evans menunjuk titik putih. Aymen Hussein, penyerang jagoan Irak, dengan tenang mengeksekusi penalti dan mengubah skor menjadi 1-0 untuk kelebihan tim tamu.
Hanya lima menit berselang, nasib apes kembali menimpa Timnas Indonesia. Jordi Amat kudu meninggalkan lapangan lebih awal. Ia menerima kartu merah langsung dari wasit setelah melakukan tekel keras terhadap Youssef Wali Amyn.
Ketika pertandingan mendekati akhir, Timnas Irak memastikan kemenangan mereka dengan gol kedua pada menit ke-88 nan dicetak oleh Ali Jassim. Skor berubah menjadi 2-0 hingga peluit panjang.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.