Liputan6.com, Jakarta- Opening Ceremony Olimpiade 2024 berjalan meriah dan tidak biasa pada Jumat (26/7/2024) malam. Pembukaan berjalan di sungai Seine nan membelah kota Paris. Para atlet nan melakukan defile kudu naik kapal menyusuri sungai Seine.
Pada upacara pembukaan ini, ada 10.500 atlet nan menaikki perahu melintasi sungai Seine sepanjang enam kilometer nan berhujung di Trocadero, sebuah area nan berada di sebrang Sungai Seine, dekat dengan ikon Paris, Menara Eiffle
Kontingen pertama nan muncul seperti biasanya adalah Yunani. Mereka selalu mendapat kehormatan tampil pertama lantaran merupakan tempat lahirnya aktivitas Olimpiade modern.
Kontingen Yunani kali ini dipimpin oleh pebasket NBA Giannis Antetokounmpo. Pemain Milwaukee Bucks ini menjadi orang kulit hitam pertama nan dipercaya membawa bendera Yunani saat upacara pembukaan Olimpiade musim panas.
Total ada tiga pemain NBA nan tampil sebagai pembawa bendera negaranya. Selain Giannis, ada LeBron James nan menjadi salah satu pembawa bendera Amerika Serikat. Kemudian Dennis Schroder membawa bendera Jerman.
Tak semua negara tampil saat parade pembukaan dengan menumpang satu kapal sendirian. Beberapa negara kudu berbagi dengan negara lainnya. Termasuk kontingen Indonesia nan tampil berbareng India dan Iran.
Indonesia mempercayakan bendera Merah Putih dibawa oleh atlet debutan dari bagian olahraga judo Maryam March Maharani. Chef de Mission (CdM) Anindya Bakrie turut ikut serta berbareng beberapa atlet lainnya seperti pembalap sepeda Bernard Bernjamin van Aert dan dua atlet renang, Azzahra Permatahani dan Joe Aditya.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Indonesia Diwakili 14 Orang
Total Indonesia berkekuatan 14 atlet dan ofisial saat upacara pembukaan. Mereka semua mengenakan baju nan dirancang unik oleh Didit Hediprasetyo.
Teknik pengerjaan tangan berbobot tinggi berpadu modern dengan kesederhanaan filosofi kreasi tradisional Indonesia tercermin dalam kreasi nan dibuat Didit Hediprasetyo. Kreasi putra Prabowo Subianto itu memberi perspektif baru atas kreasi nan memuliakan performa prima atletik dengan kekayaan budaya.
Setiap koleksi merupakan corak penghormatan terhadap warisan budaya Indonesia, nan sejalan dengan asal usul para atlet, dan membangkitkan semangat persatuan dan nasionalisme. Sosok Raden Saleh, seorang pionir pelukis bergolongan Romantisme asal Jawa menjadi inspirasi dasar koleksi ini.
Terinspirasi Raden Saleh
Kisah perjalanan Raden Saleh dari Jawa Tengah sampai ke istana-istana Eropa pada abad ke-19 mencerminkan kebangkitan bangsa Indonesia di kancah internasional. Karya-karya lukisannya nan menghiasi tembok Rijksmuseum dan Louvre merupakan bentuk perpaduan antara budaya Jawa dan romantisme Eropa, sebuah perpaduan nan diimplemetasikan Didit dengan elegan.
Seragam atlet laki-laki nan terbuat dari washed-out denim terinspirasi dari tampilan jaket biker nan dilebur dengan Beskap, setelan jas tradisional unik Jawa. Celana panjang berwarna putih menjadi bawahan untuk tampilan aktif. Sedangkan seragam atlet wanita menampilkan pemimpin dengan potongan Kebaya Kutubaru berwarna merah nan dipasangkan dengan jumpsuit putih. Tetap memadukan kesan sporty dengan keagungan nan elegan.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.